SEMARANG, iNewsJatenginfo.id – Program MBKM UNNES GIAT yang dipromotori oleh Pusbang KKN UNNES menerjunkan ratusan mahasiswa diberbagai desa di Jawa Tengah. Hal tersebut memiliki maksud agar mahasiswa memiliki keterampilan khusus dalam bermasyarakat selain keilmuan teoritik. Harapannya mahasiswa UNNES akan siap menghadapi tantangan dan tuntutan zaman yang ada ditengah masyarakat kedepan.
Sebanyak 13 mahasiswa diterjunkan di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Jumat (17 /2/2023) lalu.
Sebagai generasi muda, salah satu tanggungjawab yang diemban adalah merawat warisan nenek moyang dan kearifan-kearifan lokal. Hal tersebut yang dilakukan Sobat Giat di Desa Lerep Kabupaten Semarang. Para mahasiswa peserta UNNES GIAT tersebut berlatih tari “Ayo dolan neng Semarang” dan dipentaskan pada momen Pasar Kuliner Desa Lerep Minggu Pon pada tanggal (26/2/ 2023).
Selain dari pada Pasar Kuliner yang memiliki nilai tawar tersendiri sehingga memikat para pengunjung, hadirnya para mahasiswa ini memberi warna baru dalam peremajaan wisata dan merawat budaya.
Terhitung ratusan masyarakat yang datang memadati Pasar Kuliner Desa Lerep dari berbagai daerah baik lingkungan kabupaten hingga luar kota begitu antusias dan menikmati kulineran tradisional yang disuguhkan juga dengan pemandangan alam serta melihat gemulainya tarian Sobat Giat.
Selaras dengan itu Koordinator Desa Fikry Aufa menyampaikan bahwa anak muda memang harus andil dalam melestarikan budaya. Karena kalau bukan kita maka siapa lagi? Tentu ketika hilang hanya akan jadi dongeng budaya bagi anak cucu kita.
“Saya sepakat ketika anak muda memiliki tanggungjawab merawat budaya, karena kalau bukan generasi muda yang merawat tentu kelak hanya akan jadi dongeng bagi anak cucu kita,” ucapnya setelah kegiatan.
Tentu merawat budaya bukanlah tanggungjawab hanya anak muda saja, perlu banyak pelibatan dari berbagai stakeholder untuk membuatnya tetap eksis. Namun, ketika anak muda sudah tidak sadar akan pentingnya merawat budaya, lambat laun budaya-budaya negeri ini akan hilang dimakan zaman.
Editor : Iman Nurhayanto