get app
inews
Aa Read Next : Berikut Cara Daftar PIP 2024 untuk Siswa SMA dan SMK yang Perlu Diketahui

Terbatasnya Anggaran Pendidikan, Kepala SMKN 9 Semarang: Kasek Harus Inovatif dan Kreatif

Senin, 23 Januari 2023 | 10:00 WIB
header img
Para kepala sekolah SMA se bakorwil saat menggelar rapat koordinasi di SMAN 1 Purwanegara Banjarnegara, Sabtu (21/1/2023). Foto. dok MKKS SMA

BANJARNEGARA, iNewsJatenginfo.id -Anggaran pendidikan pada tingkat satuan pendidikan memang sangat terbatas, khususnya untuk tingkat SMA yang sudah menginduk pada Pemerintah Provinsi, hal ini bukan berarti penganggaran bagi sekolah tertutup.

Kepala SMKN 9 Semarang Arif Ediyanto mengatakan, kepala sekolah harus memiliki kesadaran penuh, melakukan inovasi, dan memiliki integritas tinggi. "Sudah tahu kalau anggaran terbatas, ya harus tahu diri untuk tidak memaksakan kehendak, berinovasi mencari pendanaan dari luar yang tidak memungut dan merugikan siswa, karena ini berkaitan dengan integritas diri. Tanpa hal itu, maka kepala sekolah tidak akan punya harga diri," katanya.

Menurutnya, para kepala sekolah ini memiliki banyak peluang dalam menggali anggaran tanpa harus memungut iuran atau sumbangan pada siswa. Sehingga Kepala Sekolah harus memiliki jiwa tahu diri dan punya harga diri.
Dalam rapat koordinasi yang juga diikuti oleh para wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru BK SMK se bakorwil ini, membahas tentang implpementasi kurikulum merdeka yang memberikan ruang bagi para siswa untuk berinovasi dan kreatif.

Menurutnya, saat dirinya menggelar P5 di sekolah yang dipimpinnya, dia banyak mendapatkan suport dari pihak ketiga, temasuk menggali dana dari CRS beberapa perusahaan.

"Kuncinya kita menjual ide dan gagasan serta acara inovatif, tidak copy paste dan lain dari yang lain. Jika ini dilakukan kami yakin banyak perusahaan yang bisa diajak kerjasama dalam CSR. Nah, peran KS harus melakukan loby, jangan wakilnya. Tentu apa yang ditawarkan harus bagus, inovatif, sehingga pihak luar mau jadi sponsor," katanya.

Dikatakannya, pembelajaran kurikulum merdeka yang didalamnya terdapat projek P5 harus berbasis masalah yang ada di sekolah maupun masyarakat, sehingga pemecahan yang terdaji benar-benar menjadi solusi dan dijiwai oleh para siswa.

"Ketika proyek P5 menghasilkan produk yang dibutuhkan banyak orang, maka bisa jadi bahan jualan yang bisa menguntungkan sekolah," katanya.

Sementara itu, Ketua MKKS SMA Kabupaten Banjarnegara Junaidi mengatakan jika kegiatan dan koordinasi para kepala sekolah ini sangat penting, sebab banyak sharing dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan dan memajukan sekolah masing-masing.

"Materi yang disampaikan ini sangat inspiratif dan juga apa yang disampaikan berbasis pengalaman terbaik yang sudah dilakukan. Harapannya lebih mudah diadopsi oleh sekolah-sekolah di Banjarnegara," katanya.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Berita iNews Jatenginfo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut