BLORA, iNewsJatenginfo.id - Belasan sapi di Kabupaten Blora mati akibat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Karena hal ini, pemkab lantas menutup seluruh pasar hewan di Kabupaten Blora untuk sementara waktu.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora Tejo Yuwono menyebut bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil rapat.
"Kesimpulan hasil rapat salah satunya penutupan pasar untuk menekan penularan PMK. Pasar hewan Blora, Randublatung, dan semua pasar hewan (ditutup)," kata Tejo ketika dikonfirmasi, Selasa (10/1).
Tejo mengatakan penutupan pasar-pasar hewan di Blora ini berdasarkan hasil rapat antara Satgas PMK dengan sejumlah pihak terkait hari ini. Rapat digelar setelah ada temuan belasan sapi yang terpapar PMK.
"Beberapa hari yang lalu di (Desa) Tambaksari ada 3 ekor, Temurejo ada 7, Plantungan ada 2, Janjang-Jiken 2 ekor," ujar Tejo.
Tejo mengaku belum bisa memastikan kapan pasar hewan di Blora akan dibuka lagi. Ia mengatakan pasar akan dibuka setelah kasus PMK menurun.
"Kita tidak tahu. Sampai kasusnya mereda. Kalau yang dulu 1 bulan alhamdulillah udah mereda ya, berani buka lagi. Nanti evaluasi setelah kerja, kita tidak berani menjawab kapan bukanya," jelasnya.
Untuk diketahui, kasus PMK kembali merebak di wilayah Kabupaten Blora. Informasi yang dihimpun detikJateng, pada November-Desember 2022 setidaknya ada 261 ekor sapi di Kecamatan Todanan yang dilaporkan mati karena PMK.
Kepala Bidang Pasar Daerah Dindagkop UKM Blora, Soni Supriyanto menambahkan, hasil rapat tim penanggulangan PMK dan rekomendasi dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) memutuskan pasar hewan ditutup sementara.
"Pasar hewan kami tutup mulai hari ini," kata Soni.
Editor : Iman Nurhayanto