Oleh karena itu, Megawati menyebut aneh dan gawat. Apakah parpol itu tidak punya kader, padahal jelas pemilu itu ada, semestinya juga dipersiapkan calonnya. Kalau tidak ada calon, lantas membangun partai itu apa tujuannya, karena parpol itu adalah organisasi politik sehingga internal parpol harus mempersiapkan.
“Aneh-aneh wae, makannya sorry. Haduhh, gawat dah. Kan kalau kayak gini konotasinya sepertinya partai kayak enggak punya kader. Padahal jelas pemilu ada, calonnya harus ada. Pertanyaan saya, bikin partai itu untuk apa? Jangan lupa, partai itu organisasi parpol, internalnya harus mempersiapkan, saya enggak tahu kalau partai lain,” tukasnya.
4. Minta Kader Bersabar
Megawati tidak mengumumkan capres pada HUT ke-50 PDIP pada Selasa (10/1/2023). Ia pun mendesak seluruh kader untuk bersabar dan fokus bekerja untuk menang.
“Sabar aja kerja, begitu pulang kerja, ibu bilang masukin ke sini (ke kepala), ibu bilang kerja, turun ke bawah, kerja, kerja.. pokoknya menang, masukin ke sini (ke kepala),” kata Megawati.
Menurut Megawati, kader tidak perlu memikirkan siapa capres yang akan diusung, karena itu merupakan kewenangan dirinya selaku ketum.
5. Tak Mungkin Jebloskan ke Sumur
Megawati menilai kader tidak perlu memikirkan siapa capres yang akan diusung karena itu merupakan kewenangan dirinya selaku ketum.
Megawati menegaskan, tidak mungkin ia memilih calon yang dapat merugikan PDIP. Ia pun menganalogikan bahwa dirinya tidak mungkin menjebloskan PDIP ke dalam sumur.
“Wes ra usah mikir (Sudah, tidak usah berpikir) urusan calonnya itu urusan ketua umum, enggak mungkin ibu jebloskan ke sumur,” tegasnya.
Megawati menyerukan, kalau semua bekerja keras pasti PDIP akan menang, PDIP sudah dua kali menang, masa tidak bisa menang untuk kali ketiga.
Kita kalau bekerja pasti menang, orang dua kali udah, masa tiga kali enggak,” pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto