Namun upaya itupun gagal karena penjagaan yang ketat. karena tak bisa masuk, akhirnya, para pengunjuk rasa inipun mendirikan tenda di depan gerbang masuk Kantor Bupati karanganyar.
Melihat situasi memanas, akhirnya sejumlah pejabat Pemkab ini menemui peserta aksi. Di antaranya Asisten I Sekda, Rusmanto, Asisten II Sekda Titis Sri Jawoto, dan Kepala Inspektorat, Zulfikar Hadid. Namun peserta menolak dan hanya mau ditemui Bupati Juliyatmono.
Suasana semakin memanas saat massa melihat pasukan anti huru hara mulai disiagakan di halaman Kantor Bupati. Hingga bubaran pegawai Bupati Juliyatmono belum juga menemui mereka, massa pun akhirnya memutuskan untuk bergeser menuju kediaman pribadi.
Akhirnya beberapa perwakilan massa ini pun bergerak menuju kediaman pribadi Bupati Juliyatmono. Melihat massa bergeser, aparat Keamanan pun bergerak cepat mengamankan kediaman pribadi Bupati.
Kedatangan massa dikediaman Bupati Juliyatmono tinggal, langsung diblokade aparat. Satu unit Water Cannon serta anjing pelacak dan pasukan anti huru hara inipun sudah disiagakan 100 meter dari kediaman pribadi Bupati.
Akhirnya melihat penjagaan yang begitu ketat dari aparat keamanan, massa inipun kembali ketitik awal aksi. Wakapolres Karanganyar Kompol Purbo Anjar Waskito mengatakan semula massa ingin menggelar aksi didepan rumah pribadi Bupati Juliyatmono. Namun, setelah diberi penjelasan, massa inipun bisa menerima dan akhirnya bersedia membubarkan diri.
"Kami tadi coba beri pengertian pada massa, kalau ini masalah kedinasan bukan masalah pribadi. Sehingga tidak tepat bila aksi digelar didepan rumah pribadi. Kedua, kami juga memberi pengertian bila mereka mengajukan ijin aksi didepan kantor Bupati bukan dirumah pribadi,"papar Kompol Purbo.
Sekedar memberitahu, sebelumnya Pemerintah Desa (Pemdes) Gedongan, memerintahkan pengosongan kafe Black Arion di wilayah mereka. Pemdes meminta pengelola mengosongkan kafenya dalam waktu 2 x 24 jam sejak Jumat (9/9/2022).
Editor : Iman Nurhayanto