SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Deretan jenis makanan ini ampuh untuk cegah stroke dan harus Anda ketahui. Stroke, merupakan penyakit yang sekarang umum terjadi di Indonesia. Penyebab stroke yang sering disepelekan adalah pola hidup yang tidak sehat.
Pola hidup sehat tidak jauh dengan pola makanan yang sehat juga. Makanan yang mengandung kolestrol, lemak jenuh, dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolestrol Anda. Diet tinggi lemak dan kalori dapat menyebabkan obesitas. Terlalu banyak natrium dapat meningkatkan tekanan darah Anda.
Berikut jenis makanan yang ampuh untuk cegah stroke dilansir dari laman The healthy :
1. Ubi jalar
Ubi jalar adalah salah satu pilihan terbaik Anda untuk lauk yang menyehatkan jantung saat makan malam. Satu cangkir ubi jalar panggang dengan kulit memiliki 769 persen dari kebutuhan vitamin A harian yang direkomendasikan, yang membantu jantung, paru-paru, dan ginjal berfungsi dengan baik.
2. Oatmeal
Berikut cara mencegah stroke dengan menurunkan kolesterol LDL "jahat": Hangatkan semangkuk oatmeal yang mengepul! Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 di Scientific Reports, menunjukkan bahwa makan oatmeal menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke.
Peserta yang mengonsumsi gandum memiliki kadar LDL dan trigliserida yang lebih rendah, rasio kolesterol total terhadap kolesterol HDL (baik) yang lebih rendah, dan tingkat penanda inflamasi yang lebih rendah. Jika Anda memiliki banyak risiko penyakit kardiovaskular, usahakan agar kolesterol LDL Anda lebih rendah dari 100 mg/dl.
3. Salmon
Makan makanan laut non-goreng satu atau dua kali seminggu dapat menurunkan risiko stroke Anda, menurut tinjauan studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation. Para peneliti mengatakan lemak omega-3 dalam ikan berminyak seperti salmon, tuna, dan mackerel mengurangi peradangan di arteri, membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi kemungkinan pembekuan darah.
Makan lebih banyak ikan juga bisa berarti diet Anda mengandung lebih sedikit makanan tidak sehat seperti daging merah dan daging olahan, yang memiliki lebih banyak lemak jenuh yang menyumbat arteri. Cobalah untuk mengonsumsi 8 ons, atau dua porsi, makanan laut non-goreng per minggu.
4. Alpukat
Buah berwarna hijau dengan tekstur lembut ini mengandung asam lemak sehat dan juga potasium. Kandungan tersebut rupanya baik untuk kesehatan jantung dan mengurangi peradangan. Sehingga jantung mampu memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh.
5. Bluberi
Antioksidan membantu pembuluh darah melebar untuk menjaga aliran darah tetap kuat sekaligus mengurangi peradangan. Jadi tidak mengherankan jika sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Antioksidan menunjukkan bahwa makanan kaya antioksidan seperti blueberry, stroberi, dan blackberry memiliki kekuatan untuk menurunkan risiko serangan jantung atau stroke kedua.
6. Kacang Hitam
Sebuah tinjauan studi yang diterbitkan dalam Public Health Nutrition menunjukkan bahwa diet kaya kacang-kacangan seperti kacang hitam dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.
Para peneliti mengaitkan temuan ini dengan karakteristik kacang-kacangan yang secara intrinsik baik untuk Anda dan fakta bahwa mereka sering menjadi pengganti sumber protein yang tidak sehat.
7. Cokelat hitam
Coklat hitam mengandung banyak senyawa yang bisa menurunkan resiko stroke, diabetes, dan jantung koroner. Kandungan tersebut berupa magnesium, antioksidan, zat besi, serat, dan mineral yang cukup tinggi.
Tak hanya itu, fitokimia yang ada dalam cokelat hitam juga ampuh untuk mengurangi tekanan darah dan membuka pembuluh darah.
8.Pisang
Makan lebih banyak potasium sebenarnya bisa menurunkan tekanan darah, bahkan pada penderita hipertensi. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Stroke menemukan bahwa potasium memainkan peran penting dalam mencegah stroke.
9. Jambu Biji
Tingginya kandungan vitamin C pada jambu biji mampu menurunkan potensi stroke. Itu karena vitamin C merupakan salah satu jenis antioksidan yang sangat diperlukan tubuh untuk menangkal radikal bebas.
Seperti yang telah diketahui, radikal bebas dalam jumlah tinggi dapat mengganggu kesehatan sel-sel sehat tubuh, termasuk dinding pembuluh darah. Bila sudah terganggu, pembuluh darah dapat tersumbat yang dapat mengakibatkan stroke dan serangan jantung.
Editor : Iman Nurhayanto