get app
inews
Aa Text
Read Next : Sempat Dilarang Sang Ayah Berjualan, Kini Bos Kapal Api Soedomo Miliki 14.000 Karyawan

Kisah Inspiratif! Dari Jualan Kopi Keliling Kampung, Soedomo Sukses Bawa Kapal Api ke Pasar Global

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 22:34 WIB
header img
Soedomo Mergonoto CEO Kopi Kapal Api. Foto Ist

Kopi Kapal Api Tembus Pasar Luar Negeri
Pemasaran yang dilakukan Soedomo membawa dampak baik bagi perkembangan Kopi Kapal Api. Perusahaannya pun mengupgrade mesin-mesin produksinya untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin besar.

Produk kopinya mulai memasuki pasar global pada rentang tahun 1985. Kopi Kapal Api melakukan ekspansi bisnis pertamanya ke Arab Saudi. Kemudian ke Hongkong pada tahun 1987.

Setelah itu disusul Malaysia dan Taiwan pada tahun 1990. Saat ini, bisnis kopi yang didirikan Soedomo mampu mempekerjakan lebih dari 10 ribu karyawan yang tersebar di seluruh wilayah.

Tak sampai di situ Soedomo Mergonoto memperbanyak lagi produksi dengan merek kopi lainnya seperti kopi ABC dan Excelso.   Pada tahun 1994  Soedomo Mergonoto juga mendirikan bisnis minuman dalam kemasan seperti Coffee Cream, Milk Coffee, Ice Mony.

Di pasar kopi lokal, PT Kapal Api Global dikabarkan sudah menguasai 60 persen pangsa pasar kopi di tanah air. Karena kesuksesannya dalam penjualan kopi, produsen PT Kapal Api Global, mulai berhasil menelurkan produk-produk konsumer lainnya. Mereka juga punya kafe hingga jadi produsen mesin kopi.

Makna di Balik Kapal Api
Saat ini, bisnis kopi yang didirikan Soedomo mampu mempekerjakan lebih dari 10 ribu karyawan yang tersebar di seluruh wilayah.

Nama Kapal Api sendiri diambil dari pengalaman keluarga yang awalnya memasarkan kopi di pelabuhan Tanjung Perak. Sementara itu, logo kemasan kopi yang berbentuk kapal bermakna harapan baru, semangat juang dan teknologi.

Tujuh tahun setelah PT Santos Jaya Abadi berdiri, Kopi Kapal Api milik Soedomo berhasil melakukan ekspor ke mancanegara setelah merajai pasar kopi Nusantara.

Keuletan Soedomo Mergonoto sebagai CEO PT Kapal Api dalam berbisnis ini bisa dilihat juga dari kegigihannya membangun usaha yang lainnya, yaitu dengan menggarap ladang distribusi consumer goods pada PT Fastrata Buana.

Di tahun 2000 ia mengakuisisi PT Inasentra Unisatya produsen aneka permen, dan juga bisnis klinik kecantikan dengan target golongan kelas sosial yang berbeda, menengah dan menengah ke atas  bernama Miracle dan Melliderma di Surabaya.
 

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut