get app
inews
Aa Read Next : Mengaku Ingin Fokus ke Hal Lain, Tony Fernandes Hengkang dari CEO AirAsia

Inspiratif! Kisah Kesuksan Pemilik Air Asia Tony Fernandes Berawal dari Industri Musik

Kamis, 21 Juli 2022 | 10:27 WIB
header img
Tony Fernandes begitu menginsipirasi, sebab lewat tangan dinginnya penerbangan murah terwujud. Foto: DOK.iNews

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Kisah inspiratif kesuksean pemilik Air Asia Tony Fernandes, berawal dari kegagalannya dalam dunia kerja di bidang industri musik.

kisah Tony Fernandes begitu menginsipirasi, sebab lewat tangan dinginnya penerbangan murah terwujud.

Selain itu, kisah sukses pemilik Air Asia bisa menjadi bahan acuan Anda dalam memulai usaha Anda.

Lalu bagaimana cerita kisah sukses pemilik Air Asia? Simak penjelasan yang berhasil kami himpun dari berbagai sumber terpercaya. 

Berawal dari Musik

Ketika industri musik gagal beradaptasi dengan internet, Tony Fernandes memutuskan untuk berhenti bekerja.

Ia meninggalkan pekerjaannya untuk mewujudkan impian masa kecilnya, membangun maskapai penerbangan murah pertama di Asia.

Ia lantas membeli Air Asia dari pemerintah Malaysia pada September 2001 hanya 25 pence atau sekitar Rp3.500.

Sekalipun demikian, ia tidak memiliki pengalaman menjalankan perusahaan penerbangan.

Beruntung dirinya dikelilingi tim pemasaran yang handal.

Memahami Potensi Pasar

"Kami melihat pasar dan berpendapat bila harga tiket dipangkas 50%, maka akan ada potensi pasar yang sangat besar," kata Fernandes.

Potensi pasar ini menjadi incaran Fernandes dan perusahaan ini terus berkembang.

Barulah di tahun 2002, Air Asia memulai bisnis ini dengan dua pesawat dan sekarang memiliki 86 pesawat yang menerbangkan sekitar 30 juta orang ke seluruh dunia.

Dua perusahaan

Setelah sukses dengan penerbangan jarak dekat, Air Asia memperluas jangkauan dengan melayani penerbangan jarak jauh dengan maskapai baru Air Asia X.

Fokus perusahaan baru ini berbeda dengan Air Asia, satu untuk melayani rute penerbangan jarak dekat dan satu lagi untuk penerbangan jarak jauh.

Manajemen kedua perusahaan juga terpisah, ada dua tim marketing dan merk dagang yang berbeda antara Air Asia dan Air Asia X.

"Kami memiliki dua tim kru pesawat, dua tim pilot dan teknisi. Jadi sangat berbeda tetapi saling membutuhkan, tanpa menjadi parasit dan menjadi lebih baik dibandingkan yang lain," jelas Fernandes.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Berita iNews Jatenginfo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut