SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengaku bingung setiap jajarannya di tingkat Kelurahan dan Kecamatan beralasan tak memiliki anggaran perawatan. Sehingga dia merasa harus membuka kepada masyarakat jika setiap kelurahan di Kota Semarang mendapatkan alokasi anggaran minimal Rp1 miliar setiap tahunnya dan minimal Rp2 miliar untuk setiap kecamatan.
Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu berharap masyarakat dapat aktif mengusulkan perawatan pembangunan dengan memanfaatkan anggaran tersebut.
"Saya menyampaikan teguran kepada Camat dan Lurah, karena mengajukan pembangunan, tapi setelah dibangungkan tidak dirawat. Alasannya? Tidak ada biaya perawatan," kata Hendi dalam siaran pers, Minggu (17/7).
"Padahal sekarang ini di Kota Semarang setiap kelurahan dialokasikan anggaran minimal satu milyar, semua kelurahan minimal satu milyar, dan kecamatan minimal dua milyar. Harusnya pada saat musrenbang ada ploting untuk biaya perawata," katanya.
Hendi meminta kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tak hanya membahas soal usulan pembangunan baru saja. Dia menegaskan agar dalam forum musyawarah berjenjang yang diselenggarakan setiap tahun itu juga membahas terkait perawatan pembangunan yang telah rampung dikerjakan.
Dia menyoroti banyaknya hasil pembangunan yang kondisinya tidak terawat, terutama yang merupakan fasilitas publik.
Hendi juga menekankan agar jajarannya meningkatkan komunikasi antar instansi dalam mengupayakan pembangunan untuk Kota Semarang aga menjadi semakin hebat.
Dirinya mecontohkan bila anggaran yang dimiliki kelurahan dan kecamatan tidak mampu merealisasikan usulan pembangunan masyarakat, maka dirinya berharap segera adanya komunikasi kepada dinas yang memiliki anggaran lebih besar.
"Kita besar biar diurus oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Tata Ruang juga masih punya beberapa anggaran tambahan untuk membangun," ujarnya.
Di sisi lain, Hendi juga meminta masyarakat untuk dapat ikut bergerak bersama merawat hasil pembangunan, seperti misalnya dengan menjaga kebersihan lingkungan.
"Ini merupakan kota kita sendiri maka kita harus rawat lingkungan kita sendiri. Saya sebagai sedulur panjenengan (saudara Anda) mengingatkan bahwa hal - hal seperti ini memang sepertinya sepele, tapi memiliki dampak yang sangat baik dalam menjaga tren positif pembangunan di Kota Semarang," ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto