CILACAP, iNewsJatenginfo.id - Akibat dihantam gelombang tinggi dan angin kencang, sebuah kapal tongkang tanpa muatan kandas dan terdampar di pantai Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).
Kapal ditemukan di kawasan Desa Jetis Kecamatan Nusawungu, Cilacap pada Minggu pagi (26/6).
"Keberadaan tongkang tersebut diketahui warga tadi pagi," kata Kepala Desa Jetis, Muharno.
Dari informasi yang diperoleh, kara Muharno, tongkang tersebut dalam perjalanan ke arah Yogyakarta dengan ditarik sebuah kapal tunda (tugboat) setelah bongkar muatan batu bara di Cilacap pada Sabtu (25/6).
Kemudian, kata dia, terjadi gelombang tinggi dan angin kencang sehingga tali penariknya putus sehingga tongkang tersebut terombang-ambing di laut. Akhirnya ditemukan terdampar di Pantai Jetis pada Minggu pagi.
"Informasinya, tongkang tersebut akan dievakuasi ketika air sedang pasang. Saat ini, kapal tundanya masih standby di tengah laut," katanya.
Sementara itu, Kasat Polairud Polres Cilacap AKP Huda Syafi'i mengatakan, tongkang itu jenis Gold Trans 3007 tersebut dalam perjalanan menuju Kalimantan setelah bongkar muatan batu bara di PLTU Karangkandri, Cilacap.
Oleh karena di perairan selatan Kabupaten Kebumen terjadi cuaca buruk, nakhoda kapal tunda penarik tongkang tersebut memilih untuk lego jangkar di perairan selatan Jetis, Kecamatan Nusawungu, sembari menunggu kondisi cuaca membaik.
Akan tetapi nahas, di perairan selatan Jetis juga terjadi gelombang tinggi sehingga jangkar terlepas dan akhirnya tali penarik tongkang putus.
"Tongkang tersebut akhirnya terdampar di Pantai Bungso yang berada di kawasan Pantai Jetis. Saat ini sedang diusahakan untuk ditarik ke tengah karena kalau terlalu lama, pasirnya akan mengunci tongkang tersebut," kata dia.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari manajemen PLTU Karangkandri, operator tongkang akan mendatangkan sebuah kapal tunda berkekuatan besar dari Pacitan, Jawa Timur, untuk membantu proses evakuasi.
"Kalau hanya mengandalkan satu tugboat enggak akan kuat, sehingga dari pengurusnya akan mendatangkan satu 'tugboat' lagi dari Pacitan yang kekuatannya lebih besar," katanya.
Lebih lanjut, Huda mengatakan keberadaan tongkang di pesisir pantai tersebut tidak akan mengganggu alur pelayaran.
Kendati demikian, dia mengatakan tongkang tersebut harus segera dievakuasi karena jika terlalu lama, pasirnya akan semakin banyak dan mengunci.
Editor : Iman Nurhayanto