get app
inews
Aa Read Next : Operasi Katarak Gratis Diprakarsai Sido Muncul dan Perdami di RS Bhayangkara

Belanja untuk Game Masyarakat Indonesia Tembus Rp29,6 Triliun

Jum'at, 24 Juni 2022 | 21:20 WIB
header img
Fantastis!, Belanja untuk Game Masyarakat Indonesia Capai Rp29,6 Triliun. Foto: Okezone

BANDUNG, iNewsJatenginfo.id - Permainan game di Indonesia sudah menjadi tren di masyarakat, disukai semua kalangan khususnya anak muda

Potensi industri game di Tanah Air masih sangat besar, tercatat belanja masyarakat Indonesia untuk gim mencapai USD2 miliar per tahun atau setara Rp29,6 triliun (kurs Rp14.843 per USD).

"Hasil kajian analisis dan studi atau risetnya, ternyata di Indonesia ini masyarakat membelanjakan senilai USD2 miliar untuk game per tahun," ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan seusai membuka Festival Gim Indonesia 2022 di Cihampelas Walk, Kota Bandung, Kamis (23/6).

Dengan nilai yang sangat fantastis itu, potensi industri gim lokal di Tanah Air otomastis menjadi sangat besar. Terlebih, kata Oke, dari total belanja sebesar USD2 miliar tersebut, gim lokal hanya mampu menyerap sekitar USD2 juta.

"Dan ternyata, dari USD2 miliar yang di-expand oleh masyarakat kita, hanya terserap oleh game lokal itu USD2 juta, hanya 0,1%," sebutnya.

Meski begitu, Oke mengaku berbangga hati karena orientasi pasar produsen gim lokal saat ini, 70% menyasar pasar ekspor.

"Dan jangan salah juga ternyata produk game lokal kita juga, 70 persen orientasinya bukan lokal tapi ekspor, banyak digunakan oleh luar. Sehingga yang 30 persen ini yang diserap di lokal. Jadi kalau hitung-hitungan matematikanya, yang USD2 juta. 70% developer di sini ini menjualnya di ekspor," beber Oke.

Oleh karenanya, potensi industri gim di Tanah Air masih sangat besar. Terlebih, industri gim lokal pun telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam satu dekade terakhir. 

Bahkan, dalam lima tahun terakhir, grafik perkembangan industri gim lokal melonjak drastis.

"Potensinya, tadi saya sebutkan bahwa sejak tahun 1999 sudah berkembang di kita dan asosiasi sudah terjadi mulai 2010 dan lima tahun terakhir angka grafiknya bisa dilihat lonjakannya, bukan eksponensial atau lurus tren pertumbuhannya dan mungkin juga karena orang diam di rumah karena pandemi dan sebagainya, mungkin. Tetapi ini part of digital ekonomi yang sekarang menjadi megatren di dunia, digital ekonomi itu kan banyak dan salah satunya adalah game," paparnya.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut