SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Kasdam IV Diponegoro Brigjen TNI Parwito menegaskan bahwa penerimaan calon Taruna/Taruni Akmil TA 2022 bertujuan untuk memperoleh SDM yang berkualitas dan unggul.
Hal ini bisa dicapai melalui penilaian secara objektif dan transparan pada setiap tahapan seleksi.
Tim panitia ditekankan agar sidang dilakukan secara optimal berlandaskan kejujuran serta profesional dalam memberikan penilaian sehingga mendapatkan profil calon Taruna/Taruni Akmil yang berkualitas.
“Bertindaklah profesional, jujur, dan objektif dalam memberikan penilaian untuk mendapatkan profil calon Taruna/Taruni Akademi Militer yang benar-benar berkualitas. Choose the best ones,” kata Kasdam, Rabu (15/6).
Kasdam menekankan bahwa TNI adalah milik masyarakat, sehingga setiap calon memiliki kesempatan yang sama untuk masuk sebagai Taruna dan Taruni Akademi Militer.
“Tidak ada pengecualian apakah dia anaknya buruh, petani, pedagang, pegawai negeri dan bahkan dari anggota keluarga TNI sendiri, semua mempunyai peluang yang sama,” tegasnya.
Sementara pelaksanaan sidang parade TK. Subpandasus penerimaan calon Taruna/Taruni Akademi Militer (Akmil) TA 2022 Kodam IV Diponegoro berlangsung di Balai Diponegoro, Jalan Perintis Kemerdekaan Semarang, Selasa (14/6).
Berdasarkan data yang ada, saat ini jumlah calon yang diajukan untuk ikut Sidang Parade sebanyak 328 orang, terdiri dari 290 calon Taruna Reguler dan 38 calon Taruni.
Sementara alokasi jumlah personel untuk mengikuti seleksi tingkat Panda di Rindam IV Diponegoro sebanyak 124 orang, terdiri dari 111 orang calon Taruna sumber reguler dan 3 orang sumber spotting SMA unggulan serta 10 orang calon Taruni.
“Sasaran yang ingin dicapai dalam Sidang Parade ini adalah terpenuhinya alokasi Pendidikan penerimaan Taruna/Taruni Akmil TA 2022 khususnya Panda IV Diponegoro sebanyak 19 orang terdiri dari 18 orang Taruna dan 1 orang Taruni yang memenuhi kriteria lulus Kesehatan, Jasmani, Psikologi, Mental Ideologi dan Akademik,” ujarnya.
Dengan menggunakan sistem barcode dalam setiap tahapan seleksi diharapkan bisa meminimalisir kecurangan serta kesalahan pada tahapan seleksi.
“Kalau memang calon tersebut mempunyai nilai yang bagus dalam segala aspek kriteria penilaian, maka harus diterima. Cegah dan hindari semua tindakan maupun kebijakan yang berbau KKN,” ujar jenderal bintang satu ini.
Editor : Iman Nurhayanto