BREBES, iNewsJatenginfo.id - Pengelola pasar tradisional di Kabupaten Brebes dibuat bingung tangani permasalahn produksi sampah yang terus menggunung.
Hal itu lantaran banyak yang tidak bisa tertampung untuk dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dan diperparah dengan tidak adanya armada pengangkut sampah yang dimiliki.
Akibatnya tidak sedikit pasar tradisional di Kabupaten Brebes yang terlihat kumuh lantaran terdapat gunungan sampah disekitar kompleks pasar.
Ketua Paguyuban Kepala Pasar Kabupaten Brebes Dadang Karyawanto mengungkapkan, banyak pengelola pasar di Brebes yang mengeluhkan belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadahi sehingga pasar terkesan kumuh.
“Permasalahan paling banyak dikeluhkan kepala pasar, penanganan sampah masih sangat terbatas. Padahal, pasar jadi fasilitas umum yang penting. Harapannya, Pemkab bisa segera memfasilitasi armada khusus sampah,” ujarnya. Sabtu (11/06).
Selain menimbulkan kesan kumuh, lanjut Dadang, banyak kepala pasar yang mengeluhkan sampah yang tidak segera diangkut sehingga bertambah banyak tumpukan sampah.
Apalagi kondisi ini, banyak juga dimanfaatkan warga yang ikut-ikutan membuang limbah rumah tangga. Jika dihitung, tumpukan sampah setiap hari rata-rata 5-7 kuintal. Sehingga, diharapkan ada penanganan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah (DLHPS) Brebes.
“Bagaimana pengelolaan kebersihan pasar bisa maksimal, sedangkan kami tidak punya armada pengangkut sampah. Di sisi lain, penanganan sampah dari DLHPS tidak bisa merata tertangani di semua pasar,” ungkapnya.
Dadang Karyawanto menuturkan, berdasarkan keluhan dari seluruh kepala pasar tradisional di Kabupaten Brebes. Pihaknya mengaku prihatin, karena kebersihan pasar menjadi keinginan masyarakat, akan tapi belum ada solusi konkret.
Dadang menambahkan, pihaknya juga sudah mengusulkan pengadaan armada pengangkut sampah menggunakan kendaraan yang sudah tak terpakai.
“Namun, sayangnya hingga saat ini belum ada respon dari pihak DLHPS,” pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait