SALATIGA, iNewsJatenginfo.id – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, MAg mengatakan Pemuda Muhammadiyah jangan terlalu sibuk ngurus proposal, sehingga lupa anggaran dasar.
Celetukan itu disampaikan pada rangkaian acara Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Tengah pada sabtu, (21/5) di Aula Hotel Le Beringin Kota Salatiga.
Menurut Tafsir, kader Muhammadiyah khusus pemuda, jangan hanya suka membuat proposal dan kegiatan tapi lupa esensi dalam paham agama yang benar. “Padahal paham agama yang benar itu tentunya tertuang dalam anggaran dasar organisasi,” papar Tafsir.
Kader pemuda harus bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
“Semua sama pada level Syariah yakni bersumber Alquran dan Hadits, namun punya ciri masing-masing dalam level memahaminya. Dalam ber-Islam akan berubah sesuai dengan perkembangan zaman, namun tetap dengan dasar syariah, Al-quran dan Hadits,” jelasnya.
Adapun hal-hal yang dapat mendukung aktivis dakwah. Pertama, sumber daya manusia, penting untuk keberlangsungan dakwah persyarikatan maka perlu disiapkan kader-kader untuk diarahkan agar menjadi aktivis dakwah yang paham agama, paham persyarikatan dan paham kebutuhan ummat.
Kedua dukungan kekuasaan, menjadi perhatian bersama sebab ini dapat menghambat pergerakan dakwah, maka dalam konteks ini kita harus bisa menjaga moderasi politik.
“Proposal dan program sebagus apapun akan menjadi percuma jika kurangnya dukungan kekuasaan untuk melegalkan kegiatan, sehingga ini menjadi penting sebagai bentuk dukungan dalam gerakan dakwah,”ucapnya.
Menurtutnya protes merupakan mental orang kalah, bukan mental pemenang. Ia mengatakan, Jateng merupakan basis terbesar sehingga pada poin dukungan kekuasaan ini menjadi penting.
Ketiga ekonomi, Pemuda Muhammadiyah Jateng bisa berpotensi dalam gerakan dakwah melalui ekonomi.
“Maka gerakan aktivis dakwah perlu didukung dan disokong dari sisi ekonomi. Jangan mental konsumen tapi mental produsen,” lanjutnya.
Keempat seni, terlepas dari berbagai pendapat mengenai hukum seni, namun dalam fatwa tarjih masih diperbolehkan. Generasi milenial saat ini mulai gemar bersholawat karena musik gambus.
“Kita tahu bahwa alat mengumpulkan orang paling mudah ialah kesenian, maka seni bagian dari dakwah yang cukup efektif,” jelasnya.
Rangkaian acara Rapimwil dilaksanakan selama 2 hari yang dihadiri oleh kader Pemuda Muhammadiyah se-Jawa Tengah.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait