Ada Apa Di Perpusda Kendal ?

*Oleh Khafid Sirotudin
Ada Apa Di Perpusda Kendal ? Potret Gedung Perpusda Kendal. Foto: IST

Literasi dan Rekreasi

Perpusda Kendal melayani masyarakat sepekan penuh, hari Senin sampai Minggu, jam 08.00 sampai 19.30 WIB. Perpusda hanya tutup pada Hari Libur Nasional. Barangkali hanya pegawai ASN yang berada di RSUD, Puskesmas Rawat Inap dan Pasar Tradisional (Pasar Rakyat) yang bisa mengalahkan “jam pengabdian” ASN di Perpusda. Bedanya, di ketiga OPD tersebut menghasilkan “uwang” (duit) berupa PAD (Pendapatan Asli Daerah). Sedangkan OPD Perpusda menghasilkan “uwong” (orang) “Peradaban Asli Daerah”. Karena semua fasilitas yang tersedia tidak berbayar alias gratis.

Sarana dan prasarana yang dimiliki Perpusda Kendal sangat representatif. Tidak hanya untuk orang normal, bagi penyandang disabilitas disediakan sarana prasarana dan koleksi Buku Braile sebanyak 406 eksemplar. Melengkapi koleksi buku (text book) sebanyak 51.658 dan E-Book 1.800 eksemplar. Komplit dengan komputer khusus untuk penyandang tuna netra. Perpusda Kendal dapat dijadikan tujuan “outing class” bagi murid dan guru dari KB (Kelompok Bermain), TK (Taman Kanak-Kanak), Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah di Kabupaten Kendal dan Kabupaten/Kota sekitarnya.

Berdasarkan data, jumlah pengunjung Perpusda Kendal bulan Januari, Februari dan Maret 2025 sebanyak 30.090 pengunjung. Dengan perincian 12.168 (Januari), 12.129 (Februari) dan 5.793 (Maret, puasa ramadan). Pengunjung dimanjakan dengan ruangan berpendingin AC dengan beragam fasilitas, diantaranya : ruang audio visual atau cinema kapasitas 48 kursi, ruang baca, mushola (30-40 jamaah), toilet, Wifi high-speed, play ground dan aneka mainan untuk Balita dan anak TK, serta beberapa sisi arsitektur in-door dan out-door yang instragamable. Cocok untuk generasi Milenial dan Genzi, serta “Mahmud” (Mamah muda) dalam meningkatkan pengetahuan dan menaikkan daya literasi sambil momong anak Balita.

Data Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) merilis Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat di Jawa Tengah sebagai daerah yang memiliki TGM tertinggi Nomor Dua se Indonesia di bawah DI Yogyakarta pada tahun 2022. Saya belum mendapatkan data TGM Kabupaten dan Kota se Jateng. Tetapi setidaknya saya memiliki harapan ke depan, TGM masyarakat Kendal bisa meraih Angka Tertinggi se Jawa Tengah, bahkan se Indonesia.

Seusai kegiatan Bimtek Kepenulisan, saya sempatkan berkeliling Perpusda Kendal ditemani Kadinarpus dan Tanti, staf Perpusda yang menggawangi kegiatan Bimtek. Sayapun menunaikan salat Dzuhur Ashar di mushola, membuang hajat di toilet, serta membeli AMDK dan jajanan di salah satu kedai UMKM yang berada di sebelah selatan halaman Perpusda. Rasa kudapannya “nyamleng” (enak) dan harganya sesuai ukuran isi dompet pelajar dan pengunjung.

Sebelum pamit pulang, saya pesan kepada Kadinarpus agar kamar mandi dan toilet dilengkapi kapstok (hanger) untuk gantungan celana dan baju ketika pengunjung membuang hajat. Toilet termasuk salah satu indikator kelayakan fasilitas umum tempat wisata. Begitu juga ketersediaan kitab suci, mukena dan sarung yang bersih di mushola. Untuk ketiga perlengkapan ini tidak perlu dianggarkan dalam APBD. Cukup mengajak partisipasi masyarakat Kendal yang mau berderma beramal saleh di Perpusda atau dimintakan bantuan BAZNAS Daerah Kendal.

Saya bertekad suatu saat akan berkunjung ke Perpusda Kendal dengan mengajak cucu. Selain untuk membaca beberapa buku yang belum saya miliki, juga ingin mengajari cucu agar gemar bermain dan berkunjung ke perpustakaan ketimbang dia sering mengajak bermain di play ground mal yang menguras isi dompet ayahnya. Ayo berkunjung ke Perpusda Kendal, tempat yang cocok untuk literasi sekaligus rekreasi keluarga.

Editor : Iman Nurhayanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update