
KENDAL, iNewsJatenginfo.id - Empat Puluh orang dari berbagai kalangan di Kabupaten Kendal mengikuti Bimbingan Teknik (Bimtek) “Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal”. Kebanyakan peserta adalah pelajar Sekolah Menengah Pertama/Atas, guru dan pegiat literasi. Saya melihat 3 peserta mengenakan kostum merah bertuliskan Kanisius, nama Penerbit Buku yang terbitannya menghiasi almari perpustakaan pribadi “Autodidact” di rumah.
Saya merasa senang diundang menjadi nara sumber bersama Setia Naka Andrian dan Heri Condro Santoso. Dua anak muda Kendal pegiat literasi dan akademisi yang rajin menulis buku. Bimtek Penulisan ini merupakan kegiatan perdana yang diselenggarakan Dinas Arsip dan Perpustakaan (Dinarpus) Pemerintah Kabupaten Kendal. Sebagaimana disampaikan Kepala Dinarpus, Wahyu Yusuf Akhmadi, pada sambutan pembukaan Bimtek, Senin 14 April 2025.
Meski honornya lebih sedikit dibandingkan menjadi nara sumber kegiatan seminar, diskusi, workshop ataupun sosialisasi Program dan Peraturan Daerah yang dilaksanakan OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) dan DPRD, namun saya merasa senang karena budaya literasi belum dijadikan program yang menarik bagi Pemerintah dan banyak Pemerintah Daerah dibandingkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Padahal “Melek Literasi” merupakan jalan dan jembatan peradaban bagi bangsa dan masyarakat di daerah dalam upaya mewujudkan Generasi Emas 2045.
Saya “ngaboti” (lebih memilih) mengisi Bimtek Penulisan yang diadakan Dinarpus Kendal, dengan beberapa alasan, yaitu :
Pertama, Munculnya kesadaran baru pentingnya literasi dan perpustakaan sebagai penanda peradaban bagi sebuah daerah.
Kemajuan peradaban masyarakat di sebuah kota dan kabupaten, salah satunya ditandai oleh kehadiran sarana dan prasarana literasi (perpustakaan) yang berkemajuan. Seiring dan sejalan dengan hadirnya berbagai Lembaga Pendidikan (Sekolah, Perguruan Tinggi) yang berdiri di daerah itu.
Kedua, Selaras dengan Program Unggulan Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2024-2029, yaitu Kendal Cekatan, Kendal Cerdas, Kendal Ramah Keluarga dan Kendal Milenial.
Sebagaimana kita tahu bahwa Visi Misi Bupati/Wakil Bupati terpilih menjadi dasar merumuskan Peraturan Daerah tentang RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). RPJMD Kendal 2024-2029 yang sekarang sedang dibahas DPRD Kendal tidak boleh bertentangan dengan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Kabupaten dan Provinsi, serta harus selaras dengan RPJMN dan RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional).
Ketiga, Perpusda Kendal sebagai perpustakaan terbaik tingkat Kabupaten Kota di Jawa Tengah, bahkan se Indonesia.
Sependek pengetahuan saya, di Jateng baru empat kabupaten/kota yang memiliki infrastruktur (gedung dan sarana prasarana) Perpusda yang memadai. Yaitu Kabupaten Kendal dan Banjarnegara, serta Kota Pekalongan dan Salatiga. Menyusul Tahun Anggaran 2025, Kota Semarang yang telah mendapatkan “plotting budget” APBN dari Perpustakaan Nasional RI untuk pembangunan dan pengembangan infrastruktur (gedung) Perpusda.
Keempat, “Nguripi” (menghidupi) UMKM dan masyarakat sekitar.
Beberapa kios makanan dan minuman disediakan sebagai pelengkap fasilitas bagi pengunjung. Ke depan bisa ditambahkan beberapa outlet di lantai dua di atas bangunan kios yang sekarang sudah ada. Di seberang Perpusda juga berdiri warung kelontong milik warga setempat. Fasilitas ini dibutuhkan pengunjung yang biasanya berlama-lama di perpustakaan (rata-rata 3-5 jam).
Kelima, Menjadi destinasi wisata dan wahana ekonomi kreatif baru di Kendal.
Dengan segala fasilitas yang dimiliki Perpusda Kendal saya yakin akan menjadi destinasi wisata keluarga yang murah meriah dan gratis. Saya menyaksikan dan menikmati beberapa karya lukisan warga Kendal sedang dipamerkan dan dipajang di selasar Perpusda. Ke depan dapat berkembang menjadi sarana memajang berbagai karya seni instalasi, seni rupa, seni kriya dan hasil karya seni lainnya dari para seniman dan pegiat ekonomi kreatif Kabupaten Kendal.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait