Siap Bersaing di 5 Cabang Olahraga, IKN Jadi Kontingen Tambahan di PON Aceh-Sumut 2024

Bagas Abdiel
Ibu Kota Nusantara siap bersaing pada PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. (Foto: PON XXI)

MEDAN, iNewsJatenginfo.idIbu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi kontingen tambahan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. 

Wakil I Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Suwarno, mengonfirmasi kontingen di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 akan berjumlah 39. Kontingen tersebut terdiri dari 38 provinsi di Indonesia serta satu kontingen tambahan yakni Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sebanyak 12 atlet IKN akan berpartisipasi di ajang yang berlangsung pada 9-20 September 2024 tersebut. Selain itu, kontingen IKN juga akan tampil pada parade atlet atau defile athlete upacara pembukaan PON XXI Aceh-Sumut yang digelar di Aceh pada 9 September 2024.  

“IKN berkeinginan untuk ikut. Awal ceritanya, partisipasi IKN ini hanya kita wadahi pada keikutsertaan defile upacara pembukaan di Banda Aceh, karena pembukaan kali ini di Aceh. Tetapi semangatnya IKN tidak hanya sekadar mau ikut dalam defile upacara pembukaan PON, mereka juga ingin ikut berpartisipasi,” kata Suwarno kepada MNC Portal Indonesia saat dihubungi via telepon, Selasa (3/9/2024).

Mengenai keikutsertaan IKN di PON XXI Aceh-Sumut 2024 kali ini, ada beberapa syarat yang sudah ditetapkan oleh KONI.  Salah satunya kontingen IKN tidak boleh mengambil atlet di luar provinsi Kalimantan Timur. Tetapi, atlet yang berpartisipasi pun bukanlah atlet yang masuk dalam kontingen Kalimantan Timur.

Selain itu, kontingen IKN tidak bisa berpartisipasi di cabang olahraga(cabor) beladiri. Termasuk perolehan medali yang akan didapat kontingen IKN di PON XXI Aceh-Sumut 2024 juga tidak dihitung.

“Setelah kita melakukan koordinasi, maka atlet IKN boleh main di PON dengan beberapa syarat. Satu atlet itu bukan berasal dari luar IKN dan paling jauh adalah atlet dari Kalimantan Timur (di luar kontingen Kalimantan Timur). Jadi jangan sampai nanti IKN memaksakan diri tetapi atletnya dari Jawa Barat, DKI, atau dari provinsi lain,” ucap Suwarno.

“Yang kedua tidak mengikutkan atlet di cabang olahraga beladiri. Lalu tidak mengikutkan atlet yang ada kaitannya dengan sistem pertandingan yang ada babak penyisihan. Kemudian, mereka boleh ikut main tapi tidak dihitung medalinya. Artinya mereka boleh berpartisipasi mencari pengalaman tetapi tidak dihitung medalinya,” tuturnya.

Editor : Iman Nurhayanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network