Hari pelaksanaan kirab adalah Minggu malam Senin, bersamaan dengan Pura Mangkunegaran, dan yang menbedakan hanya waktu. Kirab malam 1 Sura yang dilaksanakan Pura Mangkunegaran dilaksanakan sore, sedangkan Keraton Solo digelar malam.
Mengenai kemungkinan adanya tokoh, pejabat atau artis yang ikut kirab, dirinya belum dapat memastikan. Namun kemungkinan ada Wakil Menteri yang akan hadir dalam prosesi kirab. Kirab akan diikuti sekitar 1.300 abdi dalem, sentono dan abdi dalem lainnya sekitar 600 orang.
Sebelum kirab, terlebih dahulu dilaksanakan acara wilujengan pukul 21.00 WIB. Dalam kirab yang berjarak sekitar 8 kilometer, nantinya ada putera Raja Paku Buwono (PB) XIII.
Sedangkan dari keluarga lainnya, seperti adik-adik Raja, dirinya belum dapat memastikan siapa yang akan ikut kirab karena rata-rata telah berumur. “Cucuk lampahnya nanti Kerbau Kiai Slamet, didampingi abdi dalem,” ujarnya.
Kebo bule Kiai Slamet merupakan salah satu pusaka Keraton Solo. Dalam dimensi spiritual, hal itu mengandung makna bahwa setiap manusia diharapkan mencari keselamatan lahir dan batin. Sedangkan dari dimensi ketatanegaraan, maka keberadaannya sebagai negara agraris. Simbolnya adalah kerbau sebagai sahabat petani.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait