Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan tingginya harga bahan pangan yang tengah terjadi di pasar ini akibat perubahan iklim yang berdampak ke sektor pertanina.
Intensitas hingga musim hujan tidak menentu membuat jadwal tanam dan panen juga banyak yang berubah.
Khusus beras, Arief menyebut ada anomali tambahan yang membentuk harga di pasar jadi mahal yaitu naiknya harga perberasan global. Mengingat kebutuhan pengadaan beras nasional hingga saat ini juga masih didatangkan dari impor sehingga harus mengikuti standar harga dunia yang berlaku.
"Dulu beras harganya 460 dolar AS per ton, hari ini sudah 670 dolar AS per ton, naik 200 dolar, ini harga dunia," kata Arief saat ditemui pada acara Nagara Institute di Jakarta, dikutip Jumat (23/2/2024).
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait