Wisuda IPDN Angkatan ke XXX

*Oleh Khafid Sirotudin

Setiap dinihari menjelang waktu Subuh tiba, semua Praja wajib bangun pagi. Bagi mereka yang beragama Islam, harus berjamaah Subuh (kecuali Praja Putri yang berhalangan) kemudian dilanjutkan siraman rohani (pengajian) di masjid kampus. Walaupun masih satu kompleks, jarak dari asrama ke masjid paling dekat 250 meter, pulang pergi 500 meter.

Aktivitas selanjutnya olah raga, mandi, makan dan apel pagi. Setelahnya baru mengikuti perkuliahan di masing-masing ruang sesuai Program Studi. Tidak ada kesempatan bermalas-malasan kuliah di IPDN. Setelah apel sore, praja baru kembali ke asrama untuk berbagai keperluan pribadi : mandi, beribadah, mencuci pakaian, mengerjakan PR maupun menjalankan tugas keprajaan lainnya semisal jaga malam bergiliran.

Bapak dan ibu tentu dapat membayangkan bagaimana mengatur 4000-an "santri" IPDN agar sesuai jadwal waktu yang tepat, diisi dengan berbagai aktivitas yang saling terkait. Misalnya penyediaan makan- minum untuk Praja 3 kali sehari, pagi-siang-malam. Jika ketersediaan makan-minum untuk 4.000-an Praja terlambat 30 menit setiap waktu makan tiba, apa yang akan terjadi.
Belum soal ketersediaan air MCK, prasarana kesehatan (poliklinik), buku dan materi pendidikan, serta sarana prasarana penunjang lainnya.

Gagal Masuk 10 Besar

Sebagai orang tua kami merasa senang dan bangga memiliki anak putri yang mampu menempuh dan menyelesaikan pendidikan di IPDN. Apalagi dia _satu-satunya Praja asal Kendal_ yang lolos seleksi Angkatan XXX (2019). Sebelum masuk IPDN, Meutia kuliah vokasi di Islamic Fashion Institute (IFI) Bandung. Bahkan sempat sekali mengadakan gelar karya fashion show di Plasa Indonesia Jakarta.

Putri kami lulus SMA tahun 2018, lalu kuliah di IFI. Masuk semester 2, minta ijin untuk ikut seleksi SMPTN dan IPDN. Atas rahmat Allah, dia lolos dan diterima keduanya : Undip dan IPDN. Dengan berbagai pertimbangan pribadi, putri kami menetapkan diri masuk ke IPDN.

Sebagai orang tua, kami tidak pernah meminta apalagi memaksakan pada anak-anak harus sekolah atau kuliah dimana. Kami hanya memberi ketulusan rasa cinta dan pentingnya kasih sayang sesama, mengajari pentingnya etika sosial, budaya dan agama, mengenalkan Allah sebagai Tuhan-Nya, serta merawat hubungan baik dengan alam semesta dan sesama makhluk Tuhan.

Editor : Iman Nurhayanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network