Sementara itu, dalam paparan materinya, dr Renni menyampaikan kegiatan seminar ini saling bertukar informasi terkait penyakit kusta. Selain itu, peserta diajak agar bisa bersama tuntaskan penyakit kusta di Indonesia.
"Harapannya kepada peserta bisa tahu dan paham terkait penyakit kusta, sehingga mampu mengedukasi masyarakat di lingkungan sekitar untuk paham, tahu ciri-cirinya, cara penularannya, cara pengobatan, dan cara pencegahannya," ucap dr Renni yang juga merupakan Dokter di RSUP Kariadi Semarang.
Dr Renni juga menyampaikan, edukasi penyakit kusta bisa dilakukan dengan mudah menggunakan media digital yang saat ini berkembang pesat.
"Sekarang itu serba digital, hal itu tentu bisa dimanfaatkan kita untuk membuat konten edukasi dan mensosialisasikannya kepada masyarakat luas, sehingga mereka paham," pungkasnya.
Kemudian narasumber yang lainnya yakni dr Liza menyampaikan, menurutnya masyarakat tidak perlu panik, karena penyakit kusta dapat disembuhkan.
"Tidak usah panik, kuncinya lakukan diagnosis, pemahaman penularan, kemudian kita bisa lakukan pencegahan dan eliminasi penyakit kusta di Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, untuk mewujudkan Indonesia bebas kusta, dr Liza menekankan kepada peserta agar selalu semangat belajar.
"Kusta tidak akan hilang, jika kita tidak mempelajari ilmunya. Maka, terus giat belajar supaya Indonesia bebas kusta," pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait