Ada Gas Air Mata di Kerusuhan Suporter PSIS Vs Persis Solo, Ini Respons Erick Thohir

Tim iNews.id
Suasana bentrokan antara suporter PSIS dengan polisi di luar Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/2/2203) sore. Foto: iNews TV Kristadi.

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir buka suara menanggapi kericuhan yang dilakukan suporter PSIS Semarang saat melawan Persis Solo di pekan ke-25 Liga 1 2022/2023. Erick mengatakan bahwa dirinya telah melakukan komunikasi dengan seluruh pihak terkait dan meminta aparat keamanan bertindak persuasif.

Kericuhan terjadi pada laga bertajuk derby Jawa Tengah yang digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023). Adapun laga tersebut berakhir imbang dengan skor 1-1.

Kerusuhan tersebut pecah di luar Stadion Jatidiri, yang mana diketahui suporter PSIS Semarang memaksa masuk ke dalam stadion. Padahal laga tersebut memang digelar tanpa penonton berdasarkan keputusan bersama dari Panitia Pelaksana, manajemen PSIS dan Persis serta aparat Kepolisian.

Alhasil, situasi yang tidak kondusif pun terjadi sehingga bentrokan antara suporter PSIS dan aparat pun terjadi. Sampai-sampai, polisi diketahui melepaskan gas air mata.

Erick yang baru saja menjabat sebagai Ketum PSSI langsung bergerak cepat. Pria yang juga berstatus Menteri BUMN itu langsung berkoordinasi dengan aparat, panitia pelaksana, serta manajemen PSIS Semarang dan Persis Solo. 

"Saya sudah berkomunikasi dengan pihak aparat, panpel, dan manajemen kedua tim. Saya meminta kepada seluruh pihak untuk tenang," ujar Erick, dikutip dari laman resmi PSSI, Jumat (17/2/2023). 

Erick memahami kekecewaan para suporter yang hendak menyaksikan tim kesayangannya berlaga. Dia mengaku akan segera mencari solusi agar laga sepak bola dapat dinikmati dengan tenang dan nyaman untuk semua pihak. Terlebih menurutnya, suporter Semarang dan Solo selama ini menjadi contoh dalam membangun rivalitas yang sehat.

"Suporter Semarang dan Solo itu seduluran. Makanya ke depan perlu ada evaluasi terkait kategori risiko pada setiap laga," ujarnya. 

Erick juga meminta aparat keamanan bertindak persuasif dan belajar dari pengalaman akan tragedi Kanjuruhan. Erick meyakini aparat keamanan juga mampu berusaha maksimal dalam menenangkan massa tanpa tindakan represif, terlebih dengan menggunakan gas air mata.

"Saya minta para suporter dan aparat untuk tenang dan sama-sama berpikir jernih, niat kita sama untuk sepak bola yang aman dan nyaman untuk semua," kata Erick.
 

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network