Mahasiswa pascasarjana Unissula ini juga menambahkan bahwa Muhammadiyah Jawa Tengah memerlukan pimpinan yang memiliki integritas yang tinggi, tidak menjadikan Muhammadiyah sebagai tempat mencari makan, serta tidak menjadikan jabatan tersebut sebagai batu loncatan untuk menjadi pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
“Tentu yang dibutuhkan adalah pimpinan yang bisa menghidup-hidupi Muhammadiyah, bukan mencari hidup di Muhammadiyah. Maka saya kira Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah perlu kembali ke aturan yang ada, salah satunya tidak merangkap sebagai pimpinan amal usaha muhamamdiyah (AUM),” imbuhnya.
Untung juga menambahkan bawa Muhammadiyah harus dipimpin oleh kader yang lahir, tumbuh dan berkembang secara murni dari rahim Muhammadiyah. Kemurnian ideologi menjadi hal yang harus diperhatikan menurutnya. Telebih di Muhammadiyah Jawa Tengah hari ini tersedia banyak kader yang lahir dan tumbuh dari Ortom (organisasi otonom) Muhammadiyah seperti IPM, IMM, Pemuda Muhammadiyah dan sebagainya.
“Muhammadiyah Jawa Tengah harus dipimpin oleh kader 24 karat. Jangan sampai diisi oleh mualaf Muhammadiyah atau bahkan orang yang tidak tau Muhammadiyah itu sendiri,” tegas Untung.
Ia juga menilai bahwa saat ini Muhammadiyah Jateng masih memiliki stok kader original yang sangat mumpuni di berbagai bidang.
“Hari ini kita melihat banyak tokoh mumpuni yang lahir dari ortom, ada Kyai Tafsir Ketua PWM Jawa Tengah yang lahir dari IPM, ada ayahanda Dr. Ibnu Hassan dari PDM Banyumas aktivis IPM dan Ketua IMM pertama STAIN Purwokerto, ada Drs. Sugiyono, M.Si. dari Magelang, Ketua MPK PWM Jawa Tengah yang pada eranya merupakan aktivis Pemuda Muhammadiyah, Prof Zakyuddin Rektor UIN Salatiga yang pernah menjabat ketua IMM Jawa Tengah di eranya,” kata Untung.
Menurutnya Pimpinan Muhamamdiyah Jawa Tengah harus diisi oleh orang-orang yang lahir dari Ortom dan akar rumput Muhammadiyah yakni dari ranting dan cabang.
“Semoga tidak ada celah (dalam Musywil) yang berpeluang ditungganggi oleh kepentingan pihak-pihak tertentu yang tidak memiliki komitmen keberpihakan kepada Muhammadiyah dan Ortom,” pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto