Venny menjelaskan batik bertema Piala Dunia 2022 itu menghabiskan sedikitnya 7-8 bulan masa pengerjaan hingga akhirnya bisa diboyong dan dipamerkan langsung di Qatar.
Venny bahkan sampai harus menegaskan bahwa kain batik bertema Piala Dunia 2022 Qatar tersebut tidak dijual karena anggota keluarga Kerajaan Qatar yang menyambangi pameran sangat tertarik untuk memilikinya.
"Padahal saya menyebutkan angka yang kalau dikonversi ratusan juta rupiah, dia malah bilang kok murah untuk ukuran pekerjaan 7-8 bulan. Mereka banyak-banyak nanya, sampai saya jawab ini bukan untuk kita jual," ujar Venny.
Selain menampilkan sekira 42 lembar kain batik dari berbagai daerah di Nusantara, eksibisi itu juga menyajikan pengalaman interaktif berupa kesempatan mencoba menggunakan alat cap batik maupun canting untuk batik tulis.
Venny mengungkapkan pada hari kedua pameran, Jumat (2/12/2022), keluarga anggota Kerajaan Qatar sempat pula membawa keempat anak mereka untuk belajar banyak tentang batik di eksibisi tersebut.
"Itu 4 (anak) mereka di-encourage oleh orang tuanya supaya belajar ini, belajar itu. Dan orang tuanya senang anaknya bisa melakukan hal baru, ya mungkin orang-orang kaya ya, sangat menghargai pengalaman. Mereka cukup lama di sini, hampir 45 menit," kata Venny.
Eksibisi batik di Galeri 1 Gedung 47 Katara berlangsung sejak Kamis (1/12/2022). Pameran dibuka langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Pembukaan tersebut dihadiri juga CEO Katara Cultural Foundations, Khalid As Sulaiti dan Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait