Ramping Struktur Kaya Fungsi

*Oleh Khafid Sirotudin
Ketua LHKP PWM Jateng, Khafid Sirotudin. Foto: Ist

Struktur kepemimpinan "super-team" (bukan superman) telah mampu membuktikan bahwa pengambilan keputusan secara "kolektif kolegial", sistematis, terstruktur dan massif bisa efektif-efisien dalam melayani berbagai kebutuhan umat/warga persyarikatan. 

Biarlah angka 13 tetap menjadi simbol budaya perlawanan Muhammadiyah terhadap "takhayul angka" yang dianggap sial. Soal jumlah Pengurus Harian atau Pimpinan Pleno PPM/PWM/PDM mau diperbesar menjadi 15, 17, 19 atau 21 tinggal disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

PWM Jateng dan beberapa PDM di Jateng yang memiliki SDM dan AUM yang banyak/besar rata-rata berjumlah 15 orang. PDM Kendal termasuk memiliki 15 orang PH/Pleno, meski sekarang tinggal 9 orang karena banyak yang meninggal saat pandemi Covid-19 lalu. 

Komposisi pimpinan berdasar kelompok umur, keahlian, profesi, latar belakang keilmuan (agama dan umum) sebaiknya dilakukan secara proporsional. Dengan "sedikit" memperhatikan keterwakilan wilayah/daerah asal. Sebab Muhammadiyah bukan partai politik yang membutuhkan dukungan massa berdasarkan Daerah Pemilihan. 

Ketua Umum, Ketua/Wakil Ketua, Sekretaris Umum, Sekretaris/Wakil Sekretaris,  Bendahara Umum dan Bendahara/Wakil Bendahara mesti memiliki sense of politic yang sangat memadai. Tetapi hendaknya dipilih personal yang memiliki "syahwat politik kekuasaan" yang rendah. Betapapun pelaku kekuasaan (eksekutif/legislatif/yudikatif) memiliki kebiasaan fragmentalisme politik yang seringkali merepotkan barisan ketimbang merapat-rapikan barisan. Kalaupun suatu saat dibutuhkan (bukan diinginkan) untuk menugaskan seorang pimpinan menjadi "petugas persyarikatan" di eksekutif/legislatif/yudikatif maka diwajibkan atasnya untuk mengundurkan diri.

Bagaimana dengan para Rektor/Direktur/Direksi/Komisaris AUM atau Perusahaan di bawah persyarikatan ?  Cukuplah ditempatkan menjadi Ketua/Sekretaris Majlis/Lembaga/Badan sebagai Unit Pembantu Pimpinan (UPP) atau Ketua Ortom. Coba kita bayangkan dengan "conflict of interest" yang bakal terjadi jika 1-2 orang PPM/PWM/PDM sekaligus menjadi Rektor PTM atau Direktur RSMA. Saya pribadi tidak meragukan integritas dan keikhlasan para pimpinan terpilih dalam mengabdi di Muhammadiyah, tetapi saya tidak percaya dengan syetan yang bisa berdiam diri dan melakukan puasa menggoda keimanan seseorang.

Editor : Iman Nurhayanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network