Terpisah, Budi Sujatmiko Ketua Satgas Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Brebes mengungkapkan, bahwa pergerakan tanah di dusun tersebut sudah terjadi sejak tahun 2019 lalu dan semakin menunjukkan dampaknya sejak Oktober 2022 ini.
Kerusakan didominasi rekahan pada lantai rumah, retak-retak pada dinding, serta rangka atap bangunan ambrol. Menurutnya, pembongkaran dilakukan untuk menyelamatkan material bangunan rumah, sehingga selanjutnya dapat dipasang kembali (sementara) di tempat relokasi yang telah ditentukan.
"Hasil kajian terbaru dari Badan Geologi masihlah sama, yakni untuk 3 dusun di wilayah Desa Sridadi yaitu Karanganyar, Karanggondang, dan Pengasinan, tidak layak untuk ditempati karena merupakan jalur bencana. Hasil kajian itu masih sama dari hasil kajian sebelumnya," pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait