SRAGEN, iNewsJatenginfo.id – Proyek darurat perbaikan dan rehabilitasi di kompleks gedung DPRD Kabupaten Sragen menuai sorotan publik.
Impormasi dilapangan, proyek-proyek perbaikan kerusakan dengan anggaran darurat yang selama ini dikerjakan, diduga hanya menjadi ajang pemberi keuntungan salah satu oknum di DPRD saja.
Kabar tersebut kini ramai jadi perbincangan di lembaga yang menaungi para pejabat dengan label wakil rakyat itu.
"Iya, sudah banyak jadi rasanan. Setiap ada yang rusak karena bencana, malah ada yang senang. Karena pasti akan ada proyek dan tentu ada sesuatu di balik itu. Karena pasti yang ngurusi cuma satu orang dan nggak pernah dibahas atau dikoordinasikan dengan yang lain. Kesannya DPRD ini hanya milik satu orang saja," ujar salah satu legislator yang minta identitasnya tidak disebut saat berbincang dengan sejumlah wartawan, Sabtu (5/11/2022).
Kabar ini juga diiyakan beberapa anggota DPRD lainnya. Hanya saja mereka memilih enggan berkomentar panjang lebar dengan alasan masih menjaga etika.
Salah satu proyek yang saat ini masih berlangsung di DPRD adalah perbaikan atap dan plafon beberapa ruangan yang hancur diterjang angin bulan lalu.
Proyek rehab plafon di ruang paripurna, ruang BK dan komisi itu digelontor anggaran hampir Rp 300 juta.
Anggaran itu berasal dari biaya tak terduga (BTT) yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sebelumnya beberapa proyek rehab dengan anggaran ratusan juta juga gencar dilakukan dalam dua tahun terakhir.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait