KENDAL, iNewsJatenginfo.id - Kesenian tradisional harus dipacu dengan festival atau lomba, agar mendorong para seniman untuk terus merawat dan memainkan kesenian tradisional.
Hal itu terungkap dalam Dialog Media Tradisional "Nguri-Uri Kebudayaan Jawa Tengah", desa Boja, kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (11/09/2022).
Dialog yang difasilitasi DPRD Jateng itu, menampilkan pembicara anggota DPRD Jateng Dyah Kartika, anggota DPRD Kabupaten Kendal Tri Purnomo, serta pegiat seni dan budaya Hery Pujianto.
"Melalui festival bukan hanya kreatifitas yang muncul tetapi kuantitas pentas juga sering dilakukan. Sehingga tidak hanya menunggu datangnya pesanan pentas saja, yang itu tidak setiap saat ada," ujar Hery Pujianto.
Menanggapi harapan itu, anggota DPRD Jateng Dyah Kartika meminta agar pelaku seni juga sering berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dan pihaknya akan mengkomunikasikan agar festival atau lomba kesenian tradisional bisa sering dilakukan. Karena pihaknya sangat mendukung pelestarian kesenian tradisional yang merupakan bagian dari Nguri-Uri Kebuayaan Jawa Tengah.
“Salah satunya adalah pementasan kuda lumping ini, merupakan bentuk dukungan kami terhadap kesenian tradisional yang kita miliki. Karena, kesenian dan budaya merupakan jati diri kita, jati diri bangsa, jangan sampai budaya kita hilang terkikis oleh perkembangan zaman,” ujar Tika sapaan akrab wakil rakyat dari daerah pemilihan kabupaten Kendal, Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait