Selain itu, untuk peserta yang akan hadir dalam arena Muktamar sekitar 5.000 undangan. Namun sangat memungkinkan jumlah peserta yang akan turut meramaikan serangkaian acara itu akan melebihi angka itu karena mereka datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, bahkan peserta dari luar negeri juga akan hadir.
"Pelaksanaannya sekitar tanggal 16-17 November 2022, kami akan undang sekitar 100 tokoh agama dari beberapa negara. Sedangkan untuk Muktamar juga akan diikuti peserta dari luar negeri karena Muhammadiyah kan juga sudah ada 27 cabang di luar negeri seperti Mesir, Sudan, Timur Tengah, Malaysia, juga dari Amerika dan beberapa negara lain," katanya.
Sofyan memastikan panitia hanya akan memfasilitasi peserta yang diundang dalam Muktamar tersebut. Adapun peserta penggembira, menurut Sofyan, biasanya juga sangat antusias untuk mengikuti rangkaian acara itu dengan menggunakan biaya sendiri.
"Untuk itu tadi kami juga memohon dukungan dan bantuannya agar dapat memfasilitasi para peserta penggembira itu tempat-tempat, seperti masjid, sekolah-sekolah, termasuk sekolah-sekolah nonmuslim di sekitar Stadion Manahan, mohon agar bisa diizinkan bagi peserta penggembira itu untuk dapat menggunakannya sebagai tempat untuk tidur atau transit, saat mengikuti rangkaian acara," tuturnya.
Sofyan juga memaparkan kesiapan panitia dalam menyediakan perangkat teknologi informasi (TI) yang akan mendukung pelaksanaan e-voting dan sudah diuji coba dengan simulasi coblosan.
"Dalam simulasi coblosan dengan cara e-voting dalam waktu singkat sudah ada hasilnya dan tidak akan ada celah. Penyediaan IT ini persiapannya sudah sangat baik," pungkasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait