Kenapa Pasar Hewan di Boyolali Masih Ditutup? Ini Alasannya

Antara
Suasana pasar hewan di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali yang sepi karena ditutup untuk pencegahan penyebaran PMK. Foto: Tata Rahmanta.

BOYOLALI, iNewsJatenginfo.id – Pemkab Boyolali memperpanjang penutupan pasar hewan guna mengendalikan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Penutupan karena wilayah ini ditetapkan sebagai daerah wabah PMK

"Kami menindaklanjuti Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No.500/2022, terkait daerah wabah PMK, termasuk penutupan pasar hewan untuk mengendalikan virus itu," kata Bupati Boyolali M Said Hidayat, Senin (4/7). 

Lima pasar yang penutupannya diperpanjang yakni, Pasar Hewan Jelok, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Kalioso, Pasar Hewan Simo dan Pasar Hewan Ampel. 

Bupati meminta Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) melakukan sosialisasi terkait SK Menteri Pertanian tersebut. 

Bupati mengatakan, ketersediaan hewan ternak untuk kurban di Boyolali cukup banyak. Sebab daerah ini salah satu sentra hewan sapi di Jateng. 

Masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat membeli hewan kurban dari peternak di daerah aman PMK. 

Bupati meminta masyarakat yang membutuhkan hewan kurban dapat membeli di daerah lokal Boyolali terlebih dahulu, dan jangan mengambil dari luar daerah untuk mencegah penularan PMK.
 

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network