Berbeda dengan sensor indoor, sensor outdoor dipasang untuk lingkup luasan tanah bergerak yang lebih besar. Jumlah sensor outdoor yang diserahkan berjumlah 11 unit dan tersebar di lima wilayah kecamatan dan tujuh desa.
Mengingat luasnya daerah rawan longsor di Karanganyar, jumlah unit sensor longsor yang telah terpasang masih sangat kurang. Terhadap sensor yang telah terpasang, masyarakat diharapkan untuk bisa memelihara.
Ahmad Marzuki menyampaikan bahwa tim di laboratorium akan terus berusaha untuk menggali peluang-peluang sumber dana, baik untuk pemeliharaan maupun pemasangan baru dengan inovasi teknologi yang lebih baru.
Sekda Karanganyar Sutarno mengucapkan terima kasih kepada UNS yang telah memberikan bantuan EWS tanah longsor.
“Semoga alat ini bermanfaat karena datangnya bencana tidak dapat diprediksi mengingat secara geografis terdapat beberapa kecamatan di Karanganyar yang rawan longsor. Dan semoga alat ini juga dipelihara dengan baik,” ujar Sutarno.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait