SURAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membagikan tips memilih hewan kurban di tengah maraknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pasalnya, menjelang Idul Adha, tingkat penjualan hewan kurban meningkat drastis.
Meski demikian, masyarakat harus mengetahui tips dan cara memilih hewan kurban sebelum membelinya. Pasalnya, ribuan hewan ternak dilaporkan positif penyakit ini.
Menurut Sulistyo ST., MSi., Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Program Studi (Prodi) Peternakan, Fakultas Pertanian UNS Surakarta menjelaskan PMK merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus yang menyerang hewan berkuku belah seperti kerbau, sapi, kambing, kuda, gajah.
Hewan yang telah terjangkit PMK dapat dilihat dari segi fisik hewan. Pertama, hewan yang terkena PMK lebih banyak mengeluarkan air liur. Jika mulutnya dibuka, terdapat bercak-bercak merah semacam sariawan.
Kemudian, ciri fisik lainnya yang menonjol adalah terdapat luka pada kuku hewan. Namun, pada kasus yang lebih berat, kuku hewan dapat lepas sehingga hewan tidak mampu menopang tubuhnya untuk berdiri.
“Penyakit ini kalau untuk orang itu seperti sariawan, jadi tidak mematikan tetapi bagaimana menjaga kondisi ternak itu sendiri untuk mengonsumsi makanan. Kalau orang sariawan kan makannya drop. Kalau pada ternak dibiarkan begitu, kondisi akan semakin parah dan bisa menyebabkan kematian. Tetapi jika dirawat, diberi antibiotik dan sebagainya sehingga nafsu makan tetap terjaga, insyaallah aman,” jelas PLP yang kerap disapa Sulis ini dikutip dari laman resmi UNS, Kamis (30/6).
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait