SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Sampai saat ini perawatan kulit yang dilakukan, masih dianggap hanya menempel di permukaan kulit.
Menurut dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Dr dr Renni Yuniati, SpKK, MH, kulit mempunyai pori-pori yang berfungsi untuk mempermudah penetrasi atau masuknya zat yang dioleskan ke dalam tubuh.
Selama ini, keluhan yang muncul adalah karena kerusakan skin barrier atau pelindung kulit karena kehilangan air sehingga berakibat bersisik, gatal, panas, dan kering atau bahkan sangat berminyak
Oleh karenanya, kata Dr dr Renni, penyediaan skin care yang wajib dipakai adalah facial cleanser yang menggunakan mild surfactan. Demikian juga dengan pemakaian pelembab untuk membuat artificial barier.
Skin barier yang rapih, sambungnya, akan melakukan perlindungan UV dengan maksimal dan menghilangkan semua gejala yang mengganggu fungsi kulit.
Pemakaian skin care dan dekoratif yang tidak cocok, kata pemilik industri kosmetik PT. Muntira Kosmeditama, akan menyebabkan kerusakan lapisan biofil sehingga berujung penyakit kulit misalnya munculnya infeksi bakteri, jamur dan virus.
"Pemakaian masker akan mempercepat menumbuhkan bakteri karena lembab dan sirkulasi udara yang tertutup," ucapnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait