SEMARANG, iNewsJatenginfo.id – Para petani sayur di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang merugi juta rupiah karena produksi hasil bumi mereka menurun. Berbagai tanaman sayuran rusak akibat diguyur hujan beberapa pekan belakangan.
Salah seorang petani di Desa Kopeng, Kecamatan Getasan Tarman menuturkan, musim penghujan adalah masa sulit bagi petani sayur mayur. Sebab sebagian besar jenis tanaman sayur tidak tahan curah hujan tinggi. Akibatnya, tanaman rusak dan mati karena terserang penyakit.
"Selama musim penghujan, saya sudah beberapa kali menanam. Pertama menanam sawi banyak yang mati. Kemudian brokoli, hanya bisa panen sekitar 25 persen dari total ribuan batang brokoli yang saya tanam. Total kerugiannya jutaan rupiah," kata Tarman, Jumat (17/6).
Dia menjelaskan, pada musim penghujan banyak hama yang menyerang tanaman sayur.
Seperti cabai jenis penyakitnya macam-macam dan sulit ditangani.
"Jika cabai sudah terkena patek, buahnya cepat membusuk dan sulit diobati. Terus jika terkena penyakit bulai, daunnya langsung menguning dan pohonnya tidak lama lagi akan mati," ujarnya.
Menurut dia, para petani sudah mencoba berbagai cara dan membeli obat-obatan untuk menangani berbagai jenis hama yang menyerang.
Namun semua upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Petani kini hanya bisa pasrah.
Petani lain, Karto mengatakan, curah hujan dalam beberapa pekan belakangan sangat tinggi. Bahkan selama satu pekan terakhir ini, cuaca sangat buruk. Kondisi ini berdampak buruk pada pertanian.
"Sejak awal Januari lalu, curah hujan tinggi sehingga tidak baik untuk pertanian. Tingginya curah hujan membuat tanaman cabai mudah terkena penyakit dan mati. Akibatnya, petani rugi dan kesulitan mendapatkan modal untuk menanam lagi," ujarnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait