get app
inews
Aa Read Next : Sebanyak 64 Ekor Hewan Kurban Disalurkan Pertamina Cilacap Saat Idul Adha

MUI Segera Putuskan Fatwa Hewan Kurban Terpapar Virus PMK

Selasa, 24 Mei 2022 | 15:33 WIB
header img
Petugas melakukan pemeriksaan ternak sapi yang diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). (Foto Kementan)

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) segera memutuskan fatwa hewan kurban yang terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Nantinya hewan tersebut sah atau tidak pada Hari Raya Idul Adha 2022. 

Sekretaris Komisi Fatwa MUI, KH Miftahul Huda mengatakan pendalaman membuat fatwa itu dilakukan bersama sejumlah ahli dan kementerian terkait seperti Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan pada Jumat, 27 Mei 2022.

"Setelah kita mendengar pendalaman dari ahli terkait virus PMK. Kita baru mengeluarkan statement fatwa tentang hewan yang terpapar virus PMK sah atau tidak untuk dijadikan (hewan) kurban,” ujar Miftahul dikutip dalam laman resmi MUI, Selasa (24/5).

Dia menyampaikan, berbagai hewan kurban yang didatangkan dari beberapa daerah di Indonesia  memerlukan aturan-aturan yang perlu diterbitkan oleh kementerian terkait. Hal ini untuk mencegah penularan terhadap hewan kurban yang lain.

Menurut dia, ada beberapa pernyataan dari dokter yang masih memperbolehkan hewan yang terpapar virus PMK dikonsumsi. Tapi untuk hewan kurban memiliki persyaratan khusus.

Persyaratan hewan kurban di antaranya harus sehat secara fisik, baik anggota tubuhnya tidak ada yang cacat, maupun tidak memiliki gangguan virus.

“Oleh karena itu, harus berhati-hati, meskipun ada pernyataan dari dokter bahwa daging hewan yang sudah terpapar virus PMK itu layak dikonsumsi. Tetapi untuk hewan kurban memiliki persyaratan khusus,” ujarnya.

Dampak virus PMK terhadap hewan, kata dia menyebabkan tidak dapat berjalannya hewan karena menyerang tubuh kaki. Bahkan, dia melihat banyak sapi mati di beberapa daerah karena terpapar pandemi PMK.

"Hewan pincang saja tidak boleh digunakan untuk kurban, apalagi yang tidak bisa jalan dan juga, kami membaca-baca literatur bahwa hewan yang sudah terpapar virus PMK ini ada bagian-bagian tubuh yang tidak boleh dikonsumsi, bagian mulut, kaki, dan jeroan (daleman),” tuturnya. 

Dia juga mengingatkan hewan kurban nantinya akan menjadi tabungan di akhirat untuk ditunggangi. Sehingga sangat menyarankan untuk memilih hewan kurban yang gagah dan sempurna fisiknya.

"Sehingga layak ditunggangi di hari akhir nanti. Oleh karena itu, harus berhati-hati memilih hewan kurban agar layak dan diterima oleh Allah SWT," kata dia.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut