Pemkot Semarang Buka Layanan Pinjaman Mobil Dinas Wali Kota Secara Gratis untuk Nikah

SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Pemerintah Kota Semarang membuka layanan peminjaman mobil dinas wali kota dengan pelat nomor H 1 A untuk keperluan pernikahan, yakni mobil pengantin yang bisa dimanfaatkan secara gratis oleh warga ber-KTP Kota Semarang.
"Iya betul, warga kota Semarang bisa meminjam mobil dinas Wali Kota H 1 A untuk keperluan pernikahan, secara gratis," kata Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Administrasi Umum Setda Kota Semarang Isyari Kusumaningrum, di Semarang, Rabu.
Menurut dia, program tersebut menjadi bagian dari upaya Pemkot Semarang dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat, khususnya dalam momentum sakral pernikahan.
Ia menjelaskan bahwa peminjaman mobil dinas wali kota untuk pernikahan bisa dilakukan, asalkan memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan.
"(Syaratnya, red.) Warga ber-KTP Kota Semarang, lokasi pernikahan berada di dalam wilayah Kota Semarang, durasi maksimal peminjaman adalah delapan jam," katanya.
Selain itu, kata dia, peminjam juga harus mematuhi beberapa ketentuan yang sudah ditetapkan saat meminjam mobil dinas Wali Kota Semarang untuk pernikahan.
"Mobil tidak boleh diinapkan, hiasan mobil disiapkan sendiri oleh peminjam, tidak diperkenankan merusak body mobil, pelat nomor bisa diganti sementara dengan nama pengantin. Gratis itu termasuk nanti 'driver' dan BBM-nya juga," katanya.
Dipastikannya bahwa proses peminjamannya pun kini makin mudah, sebab masyarakat bisa mengajukan peminjaman dengan mengakses situs "layanan.bagrumahtangga.semarangkota.go.id".
Masyarakat bisa membuka situs dan klik menu reservasi, kemudian pilih menu 'kendaraan dinas', pilih kategori 'masyarakat' dan isi formulir, lalu unggah surat pengajuan.
Setelah itu, peminjam bisa menunggu konfirmasi dari petugas untuk informasi selanjutnya. Ia berharap, program tersebut bisa membantu masyarakat Kota Semarang yang membutuhkan.
"Suatu kebanggaan dari pasangan pengantin karena bisa menggunakan mobil dinas dari wali kota, yang bisa dibranding dari nama pengantinnya. Kalau orang Jawa berharap, nanti derajatnya bisa naik seperti mobil yang saya naiki," katanya.
"Untuk ruang-ruang, halaman (gedung pemerintahan), kalau non-komersial itu memang digratiskan. Misal sore, ada adik SMA atau dari komunitas itu dibuat latihan nari, itu memang 'free'," pungkas Isyari.
Editor : Iman Nurhayanto