CILACAP, iNewsJatenginfo.id - Peken Tjilatjapan kembali hadir di Gedung eks Pabrik Pemintalan Cilacap, Tambakreja, Cilacap Selatan sejak 31 Juli hingga 2 Agustus 2024 kemarin. Peken Tjilatjapan kali ini mengusung tema Pantjak Sekawan dan dibuat lebih istimewa karena digelar selama tiga hari.
Sudah tradisinya, Cilacap Kreatif sebagai penyelenggara, menggandeng berbagai pihak. Mulai komunitas, industri kreatif, seniman, akademisi, dan pemerintah agar lebih kuat menancapkan makna. Event ini terbuka untuk umum dan gratis.
Cilacap Kreatif sendiri adalah forum lintas hexahelix yang merupakan perwakilan dari Indonesia Creative City Network dalam menciptakan ekosistem kreatif di Cilacap untuk menjadi kabupaten kreatif. Hexahelix terdiri dari akademisi, bisnis, media, aggregator, komunitas dan pemerintah.
Momentum istimewa tersebut sekaligus menjadi refleksi atas satu tahun berjalannya ekosistem kreatif di Cilacap. Kolaborasi berbagai unsur kreatif di Cilacap terus membersamai tumbuhnya eksosistem kreatif ini.
Romi Angger Hidayat, inisiator Cilacap Kreatif mengisahkan bahwa sustainability kreatif placemaking Peken Tjilatjapan sampai dengan edisi ke delapan, dengan tema Pantjak Sekawan.
“Peken Banyumasan Tjilatjap Edisi Cakrawedana 1 - 4 dan berlanjut Pantjak 1 - 4. Program ekosistem kreatif Peken Tjilatjapan sudah menjadi rujukan percontohan cipta ruang dalam Gerakan Kalcer Budaya, Penjenamaan Kota dan Cipta Ruang oleh Ditjen Kebudayaan Kemdikbud Republik Indonesia” ungkap pria yang akrab disapa Romi Jabrand itu didampingi Manager Cilacap Kreatif, Afrizal Abdi M dan Donie Hulalata dalam keterangannya, Minggu (4/8/2024).
Sementara menurut Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cilacap, Sujito, saat membuka Peken Tjilatjapan Pantjak Sekawan berharap agar rangkaian kegiatan ini dapat mewujudkan Cilacap sebagai Kabupaten kreatif.
“Melalui kegiatan ini dan rangkaian rangkaian berikutnya, mudah-mudahan akan terwujud Cilacap sebagai Kabupaten Kreatif," ucap Sujito.
Selama tiga hari, pengunjung dimanjakan dengan berbagai kegiatan kreatif, mulai dari tur sejarah, teaterikal raga buasana, diskusi hexahelix, bazar UMKM, pentas seni, art exhibition, coffe c onnection dan lain sebagainya yang sarat akan muatan kreatif serta kalcer.
Adisa Refinatania Putri, sang Project Leader bersyukur acaranya bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Ia dibantu oleh rekan-rekannya: Wilda Adelia Salsabila (PIC Pop), Arina Salma Septi (PIC Heritage) serta Dismas Panglipur, Adisa Refinatania Putrid dan Radista Anggraeny (PIC Art). Banyak panitia yang masih berstatus mahasiswa Universitas Al Irsyad Cilacap Prodi Bisnis Digital mendukung acara dengan mengirimkan tujuh mahasiswanya untuk berkontribusi di Peken Tjilatjapan.
Teguh Kaheel, seorang pengunjung dari Jakarta menyampaikan kegembiraannya. “Seru banget ya, mengangangkat produk lokal, budaya lokal Cilacap. Acara ini harus diadain terus agar Cilacap semakin terkenal di mana-mana” ucap pengusaha otomotif yang datang karena diajak oleh rekannya penulis dan musisi asal Cilacap, Telson Rider.
Siswi SMA Negeri 2 Cilacap bernama Sindi Sukma Kartika yang mengaku baru pertama kali ke Peken Tjilatjapan pun happy. “Penampilannya keren gitu loh, kayak klasik-klasik gitu. Besok kalau ada lagi, aku bakal ajak temen-temen lain yang banyak” katanya. “Baru pertama kesini dan seneng banget” tambah Investo Didan Misyano dari SMA Negeri 1 Jeruklegi.
Lebih lanjut, Romi Jabrand menegaskan bahwa tidak bisa membahagiakan semua orang. “Kreatif itu adalah yang memiliki...Hati yang penuh, Hati yang merubah, Hati yang menuntun…”pungkasnya penuh makna.
Editor : Iman Nurhayanto