5. Virus Hantavirus
Hantavirus dapat menyebabkan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). Penyakit ini pertama kali diidentifikasi di Amerika Serikat pada 1993. Menghirup udara yang terkontaminasi kotoran tikus yang terinfeksi menjadi penularan virus ini.
Gejala:
- Demam dan menggigil
- Nyeri otot
- Mual dan muntah
- Sesak napas
- Akumulasi cairan di paru-paru
6. Virus Influenza
Beberapa strain virus influenza dapat sangat mematikan, seperti H1N1 (flu Spanyol) yang menewaskan jutaan orang pada 1918. Gejala: - Demam tinggi - Batuk kering - Nyeri otot dan sendi - Kelelahan ekstrem - Diare dan muntah (terutama pada anak-anak)
7. Virus Dengue
Dengue adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi. Demam berdarah dengue dapat berakibat fatal.
Gejala:
- Demam tinggi mendadak
- Sakit kepala parah
- Nyeri di belakang mata
- Nyeri sendi dan otot
- Ruam kulit dan pendarahan ringan
8. Virus SARS-CoV-2
Virus ini adalah penyebab Covid-19, yang telah menjadi pandemi global sejak akhir 2019. Mereka yang terinfeksi virus ini dan mempunyai penyakit penyerta berisiko tinggi mengalami kematian.
Gejala:
- Demam
- Batuk kering
- Sesak napas
- Kelelahan
- Kehilangan rasa atau bau
- Gejala gastrointestinal (mual, muntah, diare)
9. Virus Lassa
Virus Lassa menyebabkan demam Lassa, yang pertama kali diidentifikasi di Nigeria pada 1969. Penyakit ini memiliki tingkat kematian sekitar 1 hingga 15 persen.
Gejala:
- Demam
- Kelelahan
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Pendarahan (pada kasus yang parah)
10. Virus Variola (Cacar)
Virus variola menyebabkan penyakit cacar, yang telah diberantas pada 1980. Cacar memiliki tingkat kematian sekitar 30 persen.
Gejala:
- Demam tinggi
- Ruam yang berkembang menjadi pustula
- Nyeri otot
- Muntah
- Kelemahan
Editor : Iman Nurhayanto