Tata Cara Lempar Jumrah
- Lempar jumrah menggunakan batu kerikil. Ukurannya sekira sebesar ruas jari kelingking.
- Batu kerikil untuk lempar yakni masih baru, bukan bekas dipakai melempar jumrah oleh jamaah haji sebelumnya, ini menurut Mazhab Hambali dan Maliki. Sementara berdasarkan Mazhab Hanafi dan Syafi'i dibolehkan melempar dengan kerikil bekas pakai.
- Satu batu kerikil digunakan untuk satu lemparan jumrah. Jika melemparkan ketujuh batu kerikil sekaligus, maka tetap dihitung satu kali lemparan.
- Lempar jumrah dilakukan dengan tangan dan tidak boleh menggunakan alat pelontar.
- Membaca takbir setiap kali melempar jumrah.
- Tertib ketika lempar jumrah, yakni berdasarkan urutan yang benar.
Doa Lempar Jumrah
Doanya adalah bertakbir setiap melempar jumrah. Diriwayatkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir setiap melempar tiga jumrah dengan batu kecil, kemudian beliau maju dan berdiri untuk berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya setelah melempar jumrah yang pertama dan kedua.
Adapun untuk jumrah aqabah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam melempar dan bertakbir. Kemudian beliau tidak berdiri di situ, tapi langsung pergi (tidak berdoa).
(HR Bukhari dengan Fathul Bari 3/583, 3/584 dan 3/581. Imam Muslim juga meriwayatkannya. Lihat kitab Hisnul Muslim)
Sementara itu ada juga Muslimin yang membaca doa berikut ketika lempar jumrah:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِينِ وَرِضًا لِلَّرْحْمَنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا
Arab latin: Bismillaahi wallahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allhummaj’al hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Laknat bagi setan dan keridhaan bagi Allah yang Maha Kasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini diterima dan saiku ini disyukuri."
Allahu a'lam.
Editor : Iman Nurhayanto