JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan kecurangan meteran BBM di SPBU Rest Area KM 42 Tol Jakarta-Cikampek meraup keuntungan hingga Rp2 miliar dalam setahun. Hal itu berdasarkan perhitungan yang dilakukan.
"Ini ada 3 dispenser, kalau kita isi 40 dapatnya 30, bayangin itu jadi bisa miliaran pertahun satu pompa. Milyaran, kalau dia omsetnya terus banyak tergantung penjualannya kan, kalau omset dia banyak semakin banyak orang yang akan dirugikan dihitung-hitung ini kira-kira per tahun bisa 2 miliar setahun satu pompa," ucap dia saat mengecek penyegelan dispenser di Teluk Jambe Barat, Karawang.
Seperti diketahui, di SPBU itu ada 3 dari 8 dispenser yang menggunakan alat tambahan untuk memanipulasi angka meteran. Oleh karena itu, Zulhas menilai, perilaku ini harus ditindak tegas karena merugikan konsumen yang akhirnya tak bisa mendapatkan BBM secar penuh pada saat membeli.
Zulhas juga menegaskan kepada para pemilik SPBU untuk jangan pernah lagi mencurangi meteran dispenser BBM. Ia memastikan, pihaknya akan mengecek seluruh SPBU di Indonesia sampai menjelang lebaran nanti.
"Saya mengimbau seluruh SPBU di mana pun berada, Kemendag akan mengecek semuanya, jadi jangan main main. Karena itu sungguh terlalu sangat merugikan konsumen. Misalnya saya ingin isi 40 (liter) bisa sampai Jateng (Jawa Tengah) kita kan ada hitung-hitungannya untuk perjalanan. Nggak tahu tiba-tiba dalam perjalanan tahunya masih banyak, nggak tahunya kurang, mengganggu perjalanan dan merugikan," tuturnya.
Zulhas mengaku tidak akan segan memberikan sanksi seperti penyegelan, pidana, hingga denda bagi yang ditemukan mencurangi meteran. Hal itu lantaran menurutnya, pengamanan SPBU pada Rest Area tersebut menjadi penting apalagi dalam momentum mudik Lebaran.
Salah satunya di Rest Area KM 42 B terletak di Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta. SPBU di Rest Area tersebut akan melayani para pemudik, khususnya saat arus balik ketika arus kendaraan terkonsentrasi menuju Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Intinya, kami tertibkan. Jangan sampai di HBKN ini banyak orang yang mudik, malah beberapa SPBU mengambil manfaat dengan menambah alat yang merugikan konsumen. Makanya, mesin pompa ini kami segel," tutup Zulhas.
Editor : Iman Nurhayanto