Menurut Ganjar, langkah tersebut dapat menjawab pertanyaan mengenai pertahanan yang dinilai dapat tercapai dengan memanfaatkan teknologi siber, kecerdasan artifisial, dan satelit untuk teknologi geospasial.
"Kita mesti menguatkan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), dan kita penting untuk membuat security system (sistem keamanan) yang baik," kata Ganjar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.
Selain membangun sumber daya manusia dan infrastruktur yang baik, kata dia, kecepatan dan jangkauan internet tinggi juga diperlukan.
"Maka kalau kita membuat satu sistem infrastruktur yang bagus, jangan dikorupsi. Ini yang kemudian menjadi persoalan, maka tidak pernah selesai," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa akan melibatkan penerima beasiswa LPDP untuk berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Dan tentu saja, LPDP itu punya potensi yang sangat tinggi untuk memberangkatkan orang-orang, anak-anak hebat ke sana. Namun demikian, ketika mereka sudah balik, mereka mesti diberikan ruang untuk bisa bekerja. BRIN bisa kita libatkan. Mereka bisa membuat kolaborasi yang sangat bagus.
Bahkan, kata Ganjar, pengamanan di Kepolisian RI memerlukan institusi siber yang dipimpin oleh jenderal bintang tiga. Terakhir, lanjut dia, perlu adanya duta besar siber.
Editor : Iman Nurhayanto