get app
inews
Aa Read Next : Bazar Murah Caleg Perindo GKR Ayu Koes Indriyah Disambut Antusias Warga

Terkena Abrasi Bengawan Solo, Rumah Warga Nyaris Ambrol

Kamis, 01 Desember 2022 | 10:41 WIB
header img
Salah satu bangunan rumah warga di Desa Pojok, Tawangsari, Sukoharjo, nyaris ambrol terdampak longsor akibat abrasi Bengawan Solo. Foto: iNews/Nanang SN

SUKOHARJO, iNewsJatenginfo.id - Sebuah bangunan rumah di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami kerusakan parah akibat abrasi aliran Sungai Bengawan Solo.

Rumah milik warga setempat yang masih dalam tahap pembangunan itu, terancam ambrol akibat longsornya tanah di bibir sungai hingga menggerus daratan membentuk lobang besar. Lobang menyerupai gua itu tepat di bawah bangunan pondasi rumah.

Hal itu diketahui saat Bupati Sukoharjo Etik Suryani, melakukan peninjauan untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Jika abrasi tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan semakin banyak rumah warga yang menjadi korban.

"Bangunan ini sebenarnya kan jauh dari sungai, namun karena abrasi membuat tanah yang berada di tanggul sungai tergerus. Abrasi ini terjadi karena adanya sedimen di tengah sungai membentuk pulau sehingga menghambat aliran arus sungai," kata Bupati dilokasi, Rabu (30/11/2022).

Atas kejadian itu, Bupati mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Desa (Kades) Pojok, yang mana didapat laporan telah berkirim surat ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

"Karena (soal sendimen dan abrasi Bengawan Solo) ini wewenangnya BBWSBS. Maka kami bersurat, memohon supaya (persoalan) ini ditindaklanjuti, karena ini sangat mendesak menjadi prioritas," tegas Bupati.

Disisi lain, Bupati juga mengungkap upaya yang selama ini sudah dilakukan pemerintah daerah bersama masyarakat dalam mencegah tanah longsor akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo di musim penghujan, salah satunya memasang bronjong dan karung berisi pasir.

"Oleh karenanya, kami berharap BBWSBS segera mengambil sikap yang jelas, jangan sampai warga kami menunggu lama karena tidak ada solusi. BBWSBS memang sudah mengirim petugas lapangan, jadi tidak bisa mengambil keputusan," ujar Etik.

Ditambahkan, selaku kepala daerah, Etik berharap agar hasil laporan petugas lapangan BBWSBS segera disampaikan kepada para pimpinan pengambil keputusan agar ada tindak lanjutnya.

"Jadi jangan sampai warga yang terdampak abrasi ini ditelantarkan, hanya karena menunggu solusi dari BBWSBS. Kami mendesak BBWSBS segera menindaklanjuti, jangan hanya dikunjungi saja, tapi tidak ada tindak lanjutnya," tandas Etik.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut