Yudo Margono, Anak Petani Madiun yang Digadang-Gadang Bakal Jadi Panglima TNI

JAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Ini sosok Yudo Margono, anak petani Madiun yang digadang-gadang bakal jadi panglima TNI. Presiden Joko Widodo bakal mengirimkan surat presiden (surpres) pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) kepada DPR hari ini.

Dari nama yang beredar, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dan KSAD Dudung Abdurachman disebut menjadi calon terkuat yang dipilih Jokowi untuk diserahkan ke DPR. Agar nanti bisa dilakukan fit and proper test.

Baca Juga

Polresta Adakan Simulasi Pengamanan Kota Menuju Pemilu 2024

Lantas, seperti apa profil dan biodata Laksamana Yudi Margono?
Profil dan biodata Laksamana Yudi Margono

Laksamana TNI Yudo Margono lahir pada 26 November 1965. Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AL yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut ke-27 sejak tanggal 20 Mei 2020.

Yudo, merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.

Baca Juga

6 Poin Netralitas TNI di Pemilu 2024: Larangan Politik Praktis Hingga Selfie Menggunakan Simbol Jari

Yudo Margono dilahirkan dan dibesarkan di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. dari keluarga sederhana yang berprofesi sebagai Petani. Ia Mengeyam pendidikan dasar di SDN 02 Garon dan menamatkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Mejayan.

Sejumlah pendidikan militer pernah ia tempuh diantaranya, AAL (1988 A), Kursus Korbantem (1989), Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990), Kursus Pariksa (1992), Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993), Diklapa ll/Koum Angkatan 11 (1997/1998), Seskoal A-40 (2003), Sesko TNI A-38 (2011) dan terakhir di Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014).

Sebelum menjadi KSAL, Yudo memulai karir militernya sebagai, Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988) kemudian ia dipromosikan menjadi Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364, Palaksa KRI Fatahillah 361, Komandan KRI Pandrong 801, Komandan KRI Sutanto 877, hingga Komandan KRI Ahmad Yani 351.

Editor : Iman Nurhayanto