SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang menggelar operasi pasar pada Jumat (11/11/2022). Operasi pasar tahun 2022 ini digelar di tujuh Kelurahan yang memiliki jumlah data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) tertinggi.
Operasi pasar dilakukan dengan menyediakan sembako murah subsidi dan non subsidi dengan harga terjangkau yang diperuntukkan bagi masyarakat dengan keterbatasan ekonomi. Upaya itu dimaksudkan agar stabilitas harga pangan tetap terjaga.
Plt Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan pihaknya berharap masyarakat dapat mengakses bahan pangan pokok dengan harga terjangkau sekaligus menekan laju inflasi yang menjadi ancaman krisis ekonomi di tahun 2023.
"Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perdagangan bersama dengan Bulog, Bank Indonesia, Bank Jateng, dan Pertamina menggelar operasi pasar untuk menekan inflasi,” katanya di Kelurahan Rejosari, lokasi perdana operasi pasar.
Menurutnya, target operasi pasar yang tepat adalah diadakan di kelurahan yang memiliki jumlah data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) tertinggi.
“Kemarin saya sampaikan supaya operasi pasar ini bisa tepat sasaran sehingga kami membuat program operasi pasar di tujuh kelurahan dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Kota Semarang," katanya.
Adapun enam kelurahan lain yang menjadi target operasi pasar selain Kelurahan Rejosari adalah Kelurahan Kemijen, Kelurahan Tanjungmas, Kelurahan Bandarharjo, Kelurahan Tandang, Kelurahan Muktiharjo Kidul, dan Kelurahan Jomblang. Menurut rencana, operasi pasar ini akan dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2022.
"Jadi yang dapat jatah sembako di operasi pasar ini adalah masyarakat yang terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Untuk warga kurang mampu tapi belum terdaftar di DTKS bisa memperoleh lewat Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman) yang diadakan di tempat yang sama oleh Dinas Ketahanan Pangan," ujar perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut.
Adapun perbedaan antara keduanya yaitu sembako murah bagi warga yang terdaftar di DTKS telah disubsidi oleh pemerintah sedangkan yang dijual melalui Pak Rahman adalah sembako murah non-subsidi.
Editor : Iman Nurhayanto