Saat itu, Bripda Tito berdebat dengan dua sekuriti RS Bandung bernama Brema dan Wanda Winata, Bripda Tito Tampubolon disamakan dengan satpam. Kedua sekuriti RS Bandung itu mengatakan bahwa mereka sama-sama sekuriti.
"Hasil pemeriksaan yang dilakukan, keterangan yang diberikan itu ada bahasa atau kata-kata dari seseorang sekuriti atau perawat rumah sakit itu bahwa 'samanya kita sekuriti, samalah kita sekuriti'," kata Hadi kepada awak media beberapa waktu lalu.
3. Bripda Tito Tunjukan Sesuatu di Pinggangnya
Mendengar ucapan itu, Bripda Tito Tampubolon tersulut emosinya sehingga naik pitam. Ia lantas ribut dengan Brema dan Wanda. Bahkan, Bripda Tito Tampubolon sempat menunjukkan sesuatu di pinggangnya.
Bripda Tito lalu mengaku kepada sekuriti tersebut bahwa dirinya adalah polisi. Karena mengetahui yang dihadapinya seorang polisi, dua sekuriti RS Bandung ini kembali ke tempat kerjanya. Setelah itu, Bripda Tito memberi tahu semua temannya, dan melakukan penyerangan ke rumah sakit milik politikus PDIP tersebut.
Dalam penyerangan itu, seorang perawat mengalami luka parah dan kini dirawat instensif di rumah sakit tersebut. Korban bernama Wanda, sekujur tubuhnya diinjak-injak dan kepala dipukul hingga membuat dirinya sempat pingsan.
4. Akan Jalani Pemeriksaan di Propam Polrestabes Medan
Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Alfa Tatareda mengatakan, peristiwa penganiayaan yang terjadi ruamh sakit umum (RSU) Bandung terekam kamera CCTV. Dia memastikan, seluruh oknum polisi yang terlibat penyerangan di RS Bandung itu akan diproses.
Otak penyerangan tersebut diduga Bripda Tito Tampubolon anggota Dit Samapta Polda Sumut. Pelaku penyerangan saat ini telah diamankan di Polrestabes Medan. Wajah kedelapan pelaku itu pun diketahui beredar di media sosial (medsos).
Editor : Iman Nurhayanto