get app
inews
Aa Text
Read Next : Pipa Gas Bumi Cisem 2 Mulai Dibangun, Pj Gubernur Jateng: Jadi Daya Tarik Investor

Pemuda dan Literasi Investasi Pasca Pandemi Covid-19

Kamis, 13 Oktober 2022 | 16:50 WIB
header img
Mucharror Djazuly, M.Pd Dosen Universitas Negeri Islam Salatiga, (Foto : Ist)

Dukungan investor dalam pembangunan ekonomi nasional menjadi pilihan strategis dalam rangka memulihkan perlambatan ekonomi, pasca pandemi global akibat Covid19. Di tengah keterbatasan APBN, investasi berperan mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat dan mengantarkan Indonesia menjadi negara maju.

Menurut direktur center of economic and law studies (celios), Bhima Yudhistira, prosentase jumlah investor Indonesia masih sangat rendah yakni berkisar di angka 0,8 persen dari total jumlah penduduk Indonesia saat ini. Angka tersebut masih tertinggal sangat jauh dari negeri tetangga, Malaysia, yakni di angka 32,4 persen.

Terlebih dibandingkan Jepang yang telah menyentuh angka 48,3 persen dari total penduduk.  Artinya, negeri ini masih sangat jauh untuk mengejar ketertinggalan dari sisi ini. Perlu ada upaya yang lebih masif dan besar untuk mendongkrak itu semua.

Yang Muda yang Berinvestasi

Dalam sebuah publikasi: “Analisis Profil Penduduk Indonesia, Mendeskripsikan Peran Penduduk dalam Pembangunan”, yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, antara rentang tahun 2012 sampai dengan 2035, Indonesia akan memasuki masa puncak bonus demografi antara tahun 2020 sampai dengan 2030.

Di tahun 2020 sampai dengan 2030 ini, jumlah penduduk usia produktif mencapai dua kali lipat jumlah penduduk usia anak dan usia lanjut. Jumlah usia produktif yang sangat besar ini,tentu memiliki dampak yang signifikan bagi ketersediaan sumber tenaga produksi, pelaku kegiatan ekonomi, sekaligus potensi konsumsi yang besar pula.

Hal ini sangat diperlukan dalam proses percepatan pembangunan. Terlebih bagi para investor karena telah tersedia sumber daya manusia yang cukup besar yang produktif dan potensial untuk dikembangkan. Di samping itu, selain peningkatan produktifitas, Indonesia menjadi pangsa pasar yang sangat besar karena didukung jumlah penduduk yang juga semakin besar. Ketika sektor produksi meningat, maka dibutuhkan modal kerja yang lebih besar pula.

Dan saat itu pula, menjadi sinyal positif bagi para investor masuk dan meningkatkan jumlah investasinya. Baik investor dalam negeri maupun investor asing memiliki kesempatan yang sama, untuk masuk dan berkembang. Melihat peluang yang demikian besar, apakah kita hanya akan menjadi penonton dan larut dalam gegap gempita kemajuan zaman, ataukah kita akan turut serta ikut andil/ ambil bagian dan menjadi pemenang di negeri kita sendiri?, kita sendiri yang menentukan.

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut