get app
inews
Aa Text
Read Next : Balita Meninggal Dalam Pelukan Ibunya Korban Tragedi Kanjuruhan

Kisah Pilu Kengerian Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Lokasi Para Korban yang Meregang Nyawa

Rabu, 05 Oktober 2022 | 17:07 WIB
header img
PIntu Stadion Kanjuruhan. (Foto: Avirista Midaada/MPI)

Di pintu ini memang terlihat banyak sekali bunga yang ditaburi Aremania, mendoakan para korban.  

Sepatu, syal, dompet hingga pakaian gang tertinggal menjadi saksi bisu bagaimana detik-detik ribuan orang yang berdesakan untuk keluar stadion. Dan di situlah, sejumlah korban meregang nyawa dan meninggal dunia. 

Salamah, warga Ardirejo Kepanjen menjadi satu dari mungkin ribuan orang yang harus kehilangan orang-orang tercintanya. 

Di kejadian ini dia kehilangan dua anggota keluarga besarnya, yakni sang adik keponakan yang berusia 21 tahun dan kakaknya berusia 25 tahun.  

Wanita berumur 45 tahun ini sengaja datang ke lokasi guna melihat lebih dekat seperti apa kondisi pintu tersebut. 

Dia mendapat informasidari tetangga yang juga berangkat dengan sang keponakan, di sinilah banyak korban berjatuhan. 

"Pertama itu penasaran ingin tahu seperti apa. Kedua saya pengen mendoakan para korban di sini,” kata Salamah. 

Dengan membawa bunga melati seadanya, dia menaburkan seraya berdoa tepat di depan pintu 13. 

Wajah penuh duka begitu terlihat ketika Salamah memulai doanya, tak berselang lama air matanya keluar. 

Tangannya menengadah ke atas, seraya membaca beberapa doa. Kian lama dia membaca doa, semakin bertetesan air matanya.  

"Sedih kalau ingat keponakan saya. Anaknya baik, nggak suka neko-neko, ngerokok aja nggak, kok mau berbuat rusuh. Anaknya pendiam selama ini,”kata dia. 

Yuli Sumpil, seorang Aremania mengatakan banyak korban jiwa Aremania yang dilihatnya mengalami luka memar di bagian kepala hingga mukanya lebam. 

Bahkan saat dia melihat ke arah musala di tribun VIP, dia dibuat terkejut karena di sana berjejer jenazah dengan darah di mana-mana. "Saya masuk ke dalam tribun VIP, rata-rata yang meninggal mukanya hitam, dan matanya melotot," kata Yuli.

Penuturan lainnya disampaikan oleh Aremania UIN Malang Yoga Komud. Dia mengungkapkan bahwa aparat keamanan menembakkan gas air mata langsung ke arah tribun di saat pintu stadion justru tertutup. 

Editor : Iman Nurhayanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut