Menurut dia, isu yang dihembuskan di media sosial merupakan isu murahan dan bentuk provokasi yang sangat keji. Dia tidak rela Kabupaten Kendal milik masyarakat yang religius dan memiliki sopan santun dibuat gaduh dan diprovokasi isu yang sedemikian keji.
Meski sudah bisa menganalisa siapa sosok di balik akun abal-abal Sambone Kendal, namun Basuki enggan menyebutkan nama sosok misterius tersebut.
"Saya menganalisa saja. Akan saya datangi, single fighter," tandasnya.
Saat mendatangi rumah pemilik akun Sambone Kendal, Basuki terlebih dahulu akan lapor ke RT. Laporan ini dimaksudkan untuk menjadi saksi saat dirinya minta klarifikasi dari Sambone Kendal.
Basuki juga menyampaikan, sebagai seorang Wakil Bupati Kendal, dirinya sangat berharap Kendal tetap kondusif, namun harapan itu senantiasa dirusak oleh orang-orang yang disebutnya "hanya orang-orang itu saja" dengan berbagai isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, terkait dengan kasus dugaan pungutan jual beli jabatan yang dilakukan Asrofi, Basuki menegaskan bahwa dirinya tidak seperti yang dituduhkan oleh akun Sambone Kendal.
"Saya itu orang yang senantiasa mengedepankan kejujuran. Saya heran ternyata Asrofi itu selama ini muter ke dinas-dinas tanpa sepengetahuan saya dan tanpa perintah dari saya," terang Basuki.
Basuki mengaku sangat memahami kondisi finansial dari sosok mantan asisten kepala rumah tangganya itu. Meski secara ekonomi terbilang sudah lumayan mapan karena memiliki mobil dan sopir pribadi, namun kebutuhan mengkuliahkan anak tetap memerlukan biaya yang tinggi.
Basuki menegaskan, dirinya tidak dapat mentolelir aksi mantan bawahannya yang diduga melakukan aksi pungutan jual beli jabatan dan menyebutnya sebagai perbuatan yang tidak terpuji hingga menyebabkan nama baiknya tercemar.
Editor : Iman Nurhayanto