KARANGANYAR, iNewsJatenginfo.id - SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar diserang pelajar sekolah lain pada Kamis (8/9/2022) sekitar pukul 10.30 WIB. Penyerangan SMK Muhammadiyah 3 terjadi saat para siswa tengah berada didalam halaman. Tiba-tiba datang ratusan pelajar dari sekolah lain mengendarai sepeda motor menyerang SMK Muhammadiyah 3.
Akibat kejadian itu, seorang pelajar dikabarkan mengalami luka pada bagian kepala karena terkena lemparan batu. Salah satu siswa SMK Muhammadiyah 3 bernama Rosi mengaku tidak tahu menahu kenapa sekolahnya tiba-tiba diserang.
Dirinya pun terkejut saat seluruh siswa berada dialam halaman lingkungan sekolah, tiba-tiba datang para penyerang bergerombol menggunakan sepeda motor.
Mereka, ungkap Rosi berboncengan tak hanya menggeber-geber knalpot, para penyerang itupun menyerang mereka dengan lemparan batu. Hujan batu kearah sekolah pun tak terhindarkan. Para penyerang menggunakan seragam sekolah.
"Satu siswa namanya Semata Wayang kelas 12 yang kena lemparan batu. Kepalanya sampai berdarah. Tapi sudah di bawa ke ruang UKS untuk mengobati luka bocor pada kepalannya,"paparnya.
Untungnya, aksi tawuran antar pelajar itupun dapat dicegah setelah puluhan anggota Dalmas Polres Karanganyar diterjunkan.
Polisi Turun Tangan Cegah Tawuran Meluas
Ps Kasubsi Penmas Si Humas Polres Karanganyar, Bripka Sakti mengatakan tawuran antar pelajar itu dipicu adannya saling ejek antar pelajar yang berlainan sekolah.
"Berawal dari saling ejek antara siswa SMK Muhammadiyah dengan alumni SMK Satya karya melalui WhatsApp. Kemudian ejekan itupun di capture dan kemudian dijadikan status WhatsApp. Setelah dijadikan status WhatsApp ada salah seorang teman dari alumni ini yang membaca kemudian di sebarkan lagi ke grup SMK Wikarya sehingga terjadilah kesalahpahaman yang berujung pada aksi konvoi menuju ke SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar,"papar Sakti.
Ia menambahkan, untuk mencegah aksi tawuran lanjutan, Polres Karanganyar yaitu mengamankan di seputaran lokasi SMK 3 Muhammadiyah dan SMK Satya Karya. Beberapa anggota diploting untuk mengamankan agar tidak terjadi aksi lanjutan maupun aksi balasan.
"Kemudian dari anggota Polres tanya juga memberikan pembinaan kepada dua siswa dari sekolah tersebut agar tidak melakukan lagi aksi-aksi yang dapat membahayakan diri sendiri maupun membahayakan orang lain. Kemudian langkah selanjutnya yaitu dari Polsek Karanganyar memanggil kedua belah pihak baik dari guru, siswa, orang tua termasuk dari para alumni,"terangnya.
Editor : Iman Nurhayanto