SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Bertempat di Gumaya Tower Hotel Kota Semarang, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menyelenggarakan sidang Pleno XXII di Kota Semarang selama tiga hari berturut-turut, pada 24-26 Agustus 2022. Dalam pembukaan sidang (24/8) terdapat seminar yang membahas terkait pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Salah satu narasumber, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, mewakili menteri keuangan Sri Mulyani yang berhalangan hadir menjelaskan ada tiga peranan APBN terkait pemulihan ekonomi di Indonesia, pertama mengontrol inflasi dengan menjaga harga energi agar tidak naik terlalu cepat, kedua menjaga daya beli konsumsi masyarakat, dan ketiga menjaga supaya momentum pemulihannya berlanjut semaksimal mungkin.
"Saat ini APBN menjaga inflasi dengan menjaga agar harga energi jangan naik terlalu cepat. Caranya gimana? APBN bayar energi yang harusnya naik tapi belum naik. Sekarang itu kita mengalokasikan 502 triliun Rupiah. Dari APBN aslinya, itu subsidinya harusnya 152 triliun Rupiah, tapi sudah kita naikkan jadi 502 triliun Rupiah," ucapnya.
Suahasil menambahkan jika harga stabil, pemulihan ekonomi pun akan stabil, sehingga membuat konsumsi energi lebih tepat.
Sementara itu, dalam hal menjaga daya beli, APBN berperan untuk membantu kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.
Saat ini, kata Suahasil, inflasi dalam negeri relatif terkontrol, yakni di bawah 5%. Dengan inflasi yang masih terkendali tersebut, Suahasil berharap pertumbuhan ekonomi dapat melesat di atas 5%.
Selain Wakil Menteri Keuangan, hadir pula narasumber lainnya yakni M. Rudy Salahuddin, Deputi IV Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM.
Dalam materinya, ia menyampaikan tentang kebijakan pemerintah untuk membangun ekosistem perekonomian digital.
"Ada dua hal yang dilakukan pemerintah. Yang pertama penguatan ekosistem UMKM itu sendiri. Dan ini terkait dengan perizinan, pajak, sertifikasi, akses pasar, pembiayaan, pelatiham pendampingan, dan akses bahan baku. Yang kedua adalaha melalui penguatan ekosistem e-commerce itu sendiri, yang meliputi penciptaan iklim usaha yang sehat, pembayaran digital, dan perlindungand ata pribadi, pengendalian informasi, serta penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik dan infrastruktur digital," jelasnya.
Oleh karenanya, ia melanjutkan bahwa sejumlah strategi pengembangan UMKM digital yang dilakukan oleh pemerintah yaitu melalui korporatisasi UMKM dan gerakan 'bangga buatan Indonesia' yang di tahun 2021 lalu telah mencapai lebih dari 19 juta unit yang masuk ke dalam ekosistem digital.
Kemudian dalam upaya membangun ekosistem perekonomian digital, pemerintah juga mengalami sejumlah tantangan, yakni kualitas internet yang masih kalah bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya, kurangnya SDM yang bertalenta dalam mendukung ekosistem ekonomi digital, serta belum optimalnya literasi digital yang ada di Indonesia.
"Ini menjadi tantangan kita, sehingga pemerintah dalam hal ini terus mendorong adanya percepatan infrastruktur digital melalui pembangunan melalui high-throughput satellite (HTS). Untuk mendorong kapasitas dari SDM, pemerintah mendorong mellaui beberapa skema, baik itu melalui revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi maupun juga melalui pelatihan yang ada di berbagai kementerian," terang Rudy.
Sementara itu, Ketua ISEI Cabang Semarang, Prof. Dr. Suharnomo, SE, MSi yang juga Dekan FEB Undip mengatakan Sidang Pleno ISEI XXII itu dihadiri oleh 400 peserta dari 56 cabang ISEI di seluruh Indonesia.
"Sejak 67 tahun didirikan, ISEI sudah memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia, produk terbarunya yakni ISEI Index. ISEI Index ini adalah menurut persepsi para ekonom di seluruh Indonesia tentang apa yang sedang terjadi, untuk memberikan gambaran kira-kira sekarang dan ke depan, persepsi publik terutama para ekonom yang dianggap tahu tentang perekonomian itu seperti apa," ujar Suharnomo.
Pihaknya berharap ISEI dapat lebih banyak berkontribusi untuk UMKM. Oleh karena itu, selain mengadakan studi, ISEi juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk memberdayakan UMKM karena hal itu merupakan bentuk mendukung pemulihan perekonomian Indonesia.
"Terbanyak menyerap tenaga kerja sebenarnya UMKM. Dan selama ini saya rasa diperlukan effort yang luar biasa dari academy, bussiness person, dan government untuk ke sana (memulihkan ekonomi)," pungkasnya. sambungnya.
Editor : Iman Nurhayanto